Mengenakan kemeja putih, rompi hitam disertai dasi kupu-kupu, Albert Nobbs menjalani kehidupannya sebagai pelayan. Nobbs bekerja di sebuah hotel demi menyambung hidupnya. Sejak usia 14 tahun ia sudah harus mandiri. Ia tak memiliki keluarga sejak kecil.
Perjalanan kehidupan Nobbs ditampilkan apik dalam film berjudul Albert Nobbs yang berlatar di Irlandia pada abad 19. Film ini menyuguhkan problema yang dialami oleh seorang transgender yang mengubah identitasnya untuk sebuah pekerjaan.
Nobbs terlahir sebagai seorang perempuan. Ketika berumur 14 tahun, Nobbs diperkosa oleh lima orang. Sejak saat itu, ia mengalami trauma yang mendalam. Namun, ia merasa harus tetap menjalani hidup dan meninggalkan kenangannya sebagai seorang wanita. Oleh karenanya, Nobbs mengubah dirinya menjadi laki-laki.
Bekerja sejak matahari terbit hingga matahari terbenam, Nobbs melayani dan menyiapkan segala keperluan tamu hotel. Albert Nobbs bekerja untuk mengumpulkan uang demi mewujudkan cita-citanya membuka toko tembakau.
Selama 30 tahun menjadi laki-laki, kehidupan Nobbs tidaklah mudah. Dalam kesibukkannya, Nobbs berada dalam diam dan kepura-puraan untuk menutupi rahasianya. Hal itu ia lakukan agar identitasnya tidak terbongkar.
Hingga pada akhirnya ia bertemu dengan Hubert Page. Identitas Nobbs terbongkar, namun Hubert Page juga seorang wanita yang mengubah dirinya menjadi laki-laki. Kehidupan Page tak sepasif Nobbs. Page memiliki seorang istri dan hidup bersama. Sejak saat itu, Nobbs mulai mengubah alur hidupnya. Nobbs pun mencintai seorang wanita.
Film yang disutradarai oleh Robert Garcia menampilkan kisah yang humanis. Namun dalam film ini, Glenn Close kurang mampu menjiwai karakternya sebagai sosok Albert Nobbs. Secara keseluruhan, film yang diadopsi dari sebuah cerpen yang berjudul The Singular Life of Albert Nobbs mampu menyampaikan pesan bahwa bagaimanapun hidup harus tetap dijalani, meski dalam kepura-puraan.
Film yang berkisah mengenai transgender ini menampilkan sisi kehidupan yang dramatis. Dalam film ini, orang-orang yang mengubah dirinya tidak menyangsikan keputusan mereka. Bagi mereka, keputusan itulah yang tepat dan harus dijalani.
Pada akhir kisah, Albert Nobbs meninggal dan identitasnya diketahui oleh para rekannya. Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini adalah manusia jangan pernah takut mengambil keputusan dan berani berjuang mempertahankan keputusan tersebut.
Lihat review-nya disini:
(Gita Nawangsari)
Average Rating