Potret Suku Tengger

Read Time:1 Minute, 39 Second
Suku tengger merupakan salah satu suku asli Indonesia yang masih menjunjung tinggu adat isitiadat dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. Suku ini tetap menjaga kerukunan meskipun terdapat perbedaan mulai dari agama sampai etnis. Meski berbeda, tidak ada alasan bagi mereka untuk berselisih paham. Tanpa perlu mengerti makna pluralitas, suku ini mengerti bagaimana cara menghargai perbedaan.

Hal di atas menjadi latar belakang mengapa Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF) Kalacitra mengadakan pameran yang bertemakan Wajah Bumi Tengger. Pameran yang diadakan di Galeri Foto Jurnalistik Antara ini diadakan pada 30 Agustus sampai 10 September lalu. 

Selaku Ketua pameran, Nirmatullah Efendi mengatakan, Suku Tengger tidak belajar apa arti atau teori pluralisme. Tak seperti di Jakarta yang memiliki pemahaman tentang keberagaman, tapi aplikasinya tidak ada. “Akhirnya makna tentang pluralitas itu nggak penting. Toh mereka nggak belajar tapi melakukan. Ya di situ kelihatan, tempatnya nyaman untuk agama lain,” ujarnya pria yang biasa disapa Latif.

Dalam pameran itu, ditampilkan sekitar 164 foto dari 25919 foto yang telah diseleksi. Foto diambil sejak tahun 2011 sampai 2013 dengan 4 kali pemberangkatan. “Tadinya buat ulang tahun kalacitra kan, awalnya simple, dateng ke upacara kasodo terus di pamerin. Akhirnya tanggung,” ucapnya.

Mantan ketua Kalacitra, Didik Setiawan mendapatkan banyak kendala selama dua minggu mengambil gambar di sana. Alat-alat fotografi dan bahasa menjadi kendala. Makanan juga menjadi salah satu kendala lain sebab banyak makanan yang mengandung unsur yang diharamkan menurut agamanya.

Selain banyak mendapat kendala, Didik juga lebih mengetahui keadaan agama, sosial, ekonomi dan budaya suku tengger. Di sana terdapat agama islam, hindu, dan budha. Meskipun berbeda, mereka tetap damai. Suku tengger juga masih menjaga tradisinya seperti ritual upacara maupun cara berpakaian meskipun modernitas telah masuk.

Untuk pengunjung, Latif mengatakan, Sekitar 1000 pengunjung mendatangi Galeri Foto Jurnalistik Antara dari berbagai kalangan. “Dari mahasiswa banyak alhamdulilah, kayak mahaiswa luar selain UIN Jakarta sendiri,” katanya.Selain itu, pemeran wajah bumi tengger juga dihadiri oleh fotografer ternama. Acara ini dibuka oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Helmi Faisal Zaini serta perwakilan dari rektorat, Abdul Rozak. (Umar)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Baca Tulis Mahasiswa Menurun, FAH Adakan Pelatihan Menulis
Next post Dependensi Media dalam Pemberitaan Politik Dipertanyakan