Urgensi Pendidikan Islam dalam Membangun Karakter Anak

Read Time:1 Minute, 49 Second
UIN Jakarta, INSTITUT– Pendidikan Islam sangat berpengaruh bagi pembentukan karakter seseorang untuk mengontrol perilakunya. Pembentukan karakter seseorang bisa dipengaruhi oleh keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar. Begitulah yang dikatakan Saiful Falah, Ustaz Pondok Pesantren (Ponpes) Ummul Quro Al-Islami, Bogor.
Saiful menjelaskan, orang tua mempunyai peran yang sangat besar terhadap pembentukan karakter anak-anaknya. Orang tua harus membimbing dan menanamkan nilai-nilai Islam, sehingga dapat menumbuhkan sikap dan pribadi yang kuat dalam diri anak. Menurutnya, apabila seorang anak tidak memiliki pribadi yang kuat, maka ia akan rentan terpengaruh oleh pergaulan yang kurang baik dari lingkungan sekitarnya.
Selain orang tua dan lingkungan sekitar, menurut Saiful, sekolah juga berperan dalam membentuk karakter anak. Ia prihatin dengan anak-anak Indonesia yang saat ini sudah jauh dari nilai pancasila. “Hal tersebut terjadi karena kurang ditanamkannya nilai-nilai keagamaan di sekolah,” ujarnya dalam seminar pendidikan yang berjudul Pendidikan Islam Sebagai Dasar Pembentukan Karakter Bangsa di Student Center, Selasa (3/12).
Senada dengan Saiful, Muhbib Abdul Wahab, Wakil Dekan (Wadek) Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama mengatakan, peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak. Muhbib pun menganjurkan kepada generasi muda, agar berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. “Dalam memilih pasangan hidup hendaknya mencari yang terbaik di antara yang baik,” ujar Muhbib.
Muhbib menjelaskan, calon orang tua hendaknya mempunyai ilmu serta pengetahuan agama yang cukup, sehingga dapat memberikan bimbingan dan bekal agama bagi anak dan lingkungan keluarganya. “Kalau orang tua tidak bisa memberikan bimbingan yang baik kepada anaknya, lantas bagaimana orang tua mampu berperan dalam membentuk karakter anak?” Ujar Muhbib.
Sementara itu, Ketua Panitia, Dimas Tri Atmojo mengatakan, pelajar Indonesia saat ini jauh dari nilai-nilai Islam dan Pancasila. Akibatnya, banyak pelajar yang melakukan aksi kekerasan seperti tawuran, mengonsumsi narkoba, seks pranikah, dan lain-lain. Hal tersebut terjadi karena pendidikan agama sebagai dasar pembentukan karakter kurang mendapat perhatian dari orang tua, sekolah dan lingkungan sekitar. “Seminar ini merupakan bentuk keprihatinan kami terhadap kondisi karakter pelajar Indonesia,” ujar Dimas, Minggu (8/12). 
Seminar pendidikan ini merupakan rangkaian dari acara Education Fair yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Komisariat Dakwah (Komda) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Acara tersebut bekerja sama dengan Lembaga Tahfidz Qur’an (LTQ) Syahid. (Winda alfiani)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Media Sosial Ancam Kesehatan Remaja
Next post Kompetensi Profesional Lemah, Pengajaran Salah