Kiat Sukses Lewati Tes Wawancara Kerja

Read Time:2 Minute, 12 Second

Melamar pekerjaan merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh siapa pun, terutama bagi para sarjana muda. Beberapa tes harus dilewati agar mendapat pekerjaan. Salah satunya, tes wawancara. Melewati tahapan ini bukan hal yang mudah. Terkadang pewawancara akan menannyakan berbagai macam hal.
Melalui seminar internasional bertajuk How to Pass a Job Interview Successfully yang diadakan Sabtu (12/4) lalu di Teater Abdul Ghani, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), sesi wawancara tidak lagi menjadi tes yang menakutkan. Salina Siraj, pembicara dalam seminar tersebut, memberikan banyak tips dan motivasi untuk dapat melewati tes wawancara dengan sukses.
Sebagai Human Resource Development (HRD) dari salah satu perusahaan internasional di Singapura, Salina sudah berpengalaman dalam mewawancarai pelamar kerja. Di kesempatan kali ini, ia mengajarkan peserta seminar untuk tetap percaya diri saat menjalani tes wawancara.
Salina menjelaskan, pelamar kerja harus mempersiapkan hal-hal kecil sebelum menghadapi tes wawancara, seperti mencari tahu kapan dan di mana tes wawancara dilakukan, dengan siapa kita akan diwawancara, dan kira-kira pertanyaan apa saja yang akan ditanyakan. 
Hal-hal tersebut sangat penting untuk membangun mental kita saat diwawancarai. Salina menjelaskan, jika persiapan tersebut sudah sempurna, maka kepercayaan diri kita akan muncul dan menambah nilai dalam diri kita. 
Salah satu cara menambah nilai diri, menurut Selina, adalah dengan berpenampilan rapi. Ia mengataka, kesan pertama sangat berpengaruh saat melewati tes wawancara. Cara kita memperkenalkan diri harus dengan tegas dan jelas, jangan sampai terbata-bata. “Seperti ee, hmm, atau ngg. Harus dihindari saat kita berbicara,” papar Salina dengan logat melayu itu. 
Selanjutnya, penting bagi pelamar kerja untuk memahami dan mempelajari terlebih dahulu perusahaan tempat kita melamar pekerjaan, lalu tugas dan fungsi jabatan yang kita inginkan di perusahaan tersebut. Salina menjelaskan, jika kita memahami dengan baik hal tersebut juga akan menjadi nilai tambah tersendiri. Biasanya yang sudah mengetahui seluk beluk perusahaan, tingkat loyalitasnya nanti akan lebih tinggi. 
Salina juga menyempatkan untuk berbagi cerita tentang bagaimana seorang muslimah saat mencari pekerjaan di Singapura. Memang agak sulit untuk wanita berjilbab, jika ingin mendapat pekerjaan di Singapura, karena belum banyak perusahaan yang mengizinkan karyawannya mengenakan jilbab, apalagi yang mengenakan jilbab panjang. Tetapi, tambahnya, kesempatan tetap masih ada bagi muslimah yang ingin mencari pekerjaan di Singapura. 
Sesi terakhir dalam seminar nasional ini diisi dengan simulasi dan tanya jawab. Para peserta yang hadir cukup antusias saat mengikuti seminar tersebut. Nurlaela Royana Ependi , selaku ketua panita menyampaikan, awalnya target peserta hanya 100, tapi ternyata membeludak hingga dua kali lipat, banyak peserta yang rela duduk di bawah kursi. “Ini kejadian pertama kalinya di seminar Gypsy loh,” tutur perempuan yang biasa disapa Lala. Ia juga bersyukur, karena seminar internasional ini berjalan dengan lancar dan sukses. (Azizah Nida Ilyas)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Konser PSM, Tumbuhkan Semangat Nasionalisme
Next post Menjual ‘Simbol’ Agama