Dubbing and Friends: Suara Jadi Profesi

Read Time:2 Minute, 9 Second

Kini, kita mudah menyaksikan tayangan film luar negeri, lokal, telenovela, anime, dan kartun. Pada tayangan film tersebut, peran pengisi suara (dubber) sangat penting. Mereka bertugas untuk mengisi suara dari beberapa pemeran dalam film tersebut. Iklan-iklan yang muncul saat comercial break di televisi, juga tak jarang memakai jasa dubber.
 

Makin lama, dubber makin dikenal masyarakat dan penggemar (fans) dubber mulai bermunculan di Indonesia. Salah satunya adalah Bindra Agysta Linggar. Awalnya, pria yang akrab disapa Ringka ini menyukai dan ingin sekali bertemu dengan seorang dubber bernama M. Romli yang mengisi suara Kenshin dalam anime Samurai X. Dari tekadnya itu, pada 28 Oktober 2010 ia membuat suatu grup di Facebook yang berisi penggemar dubber. Grup tersebut diberi nama Dubber and Fans.
Dibantu oleh teman-temannya, Rahmat Fox, Mi-Chan, dan Bayu Kristanti, grup Dubber and Fans di Facebook berkembang menjadi komunitas yang besar. Lalu, komunitas ini berganti nama menjadi Dubbing and Friends (D&F). “Kita ganti biar maknanya lebih luas. Jadi, tidak hanya mencakup fans dubber saja melainkan juga mencakup seluruh dunia dubbing,” ucap Ringka, Kamis (3/7).
Pria berumur 24 tahun ini memaparkan, tujuan ia mendirikan komunitas pecinta sulih suara ini, agar memudahkan orang yang ingin mengetahui dunia dubbing. Jika semakin banyak orang yang tahu, lanjut Ringka, maka dunia dubbing akan semakin maju.
Anggota D&F mendapatkan ilmu tentang dunia sulih suara melalui sharing dengan para dubber senior, salah satunya Johanes Surnapurna Sholeh. Pria yang akrab dipanggil Om Jo ini kerap kali meminjamkan studio dubbing miliknya sebagai tempat latihan D&F.
Salah satu anggota D&F, Ranie Savitri, mengatakan, melalui D&F ia mendapatkan teman baru, pengalaman, serta ilmu. “Kita belajar caranya mengatur suara, intonasi, dan membaca naskah dengan ekspresi yang tepat. Pokoknya kita belajar bagaimana memainkan suara,” jelas mahasiswi UIN Jakarta ini bersemangat.
Selain itu, Ranie menambahkan, ia bisa bertemu dengan banyak pengisi suara terkenal seperti Iphie Lubis sebagai  pengisi suara Conan dalam anime Detective Conan, Santoso sebagai pengisi suara Spongebob dalam tayangan kartun Spongebob Squarepants, dan Tisa Julianti pengisi suara untuk beberapa iklan komersial dan telenovela Rosalinda.
Ringka menjelaskan, D&F rutin mengadakan pelatihan bersama. Dalam pelatihan bersama itu, mereka mempelajari teknik dasar dubbing yaitu membaca dialog yang baik dan benar, intonasi, artikulasi, menyesuaikan gerak bibir (lipsync), dan penjiwaan.
Namun, sampai sekarang, pelatihan bersama belum diadakan lagi sebab anggota dan pengurus D&F sedang sibuk mempersiapkan perayaan ulang tahun D&F pada bulan Oktober. “Kami tengah mempersiapkan acara yang besar untuk merayakan ulang tahun D&F, mengenai bagaimana dan seperti apa acaranya, itu masih rahasia,” kata Ringka.
JK

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post ‘Clubbing’ bersama Komunitas Faktabahasa
Next post Levitasi Hore, Melayang Bukan Melompat