Read Time:1 Minute, 24 Second
Pada rapat senat pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada unggul dengan meraih suara terbanyak. Pemilihan calon rektor untuk periode 2015-2019 tersebut diselenggarakan di Ruangan Diorama secara tertutup, Selasa (14/10).
Dalam pemilihan tersebut, Dede Rosyada sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia berhasil mengumpulkan 43 suara. Sedangkan calon lain, Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Jakarta, Jamhari, memperoleh 38 suara. Lain halnya dengan kedua calon itu mantan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Amin Suma, hanya memperoleh 11 suara.
Rapat pemilihan yang dipimpin oleh Atho Mudhzar, sebagai ketua senat UIN Jakarta ini, dihadiri oleh 92 orang anggota senat dan juga rektor UIN Jakarta, Kommarudin Hidayat. “Saat ini ada tiga orang anggota senat yang tidak hadir, karena sedang menunaikan ibadah haji,” Ujar Atho saat ditemui usai rapat Pilrek.
Sebelum akhirnya pemungutan suara dilangsungkan, masing-masing calon menyampaikan visi dan misi untuk kemajuan UIN Jakarta. Seperti halnya, Dede Rosyada mengungkapkan visi dan misi dengan tema pengakuan UIN Jakarta di Internasional. Sedangkan Jamhari mengukapkan tema tentang penguatan program studi.
Sementara itu, Amin Suma juga memililiki kelebihannya yang disampaikan pada visi dan misinya dengan tema pembaruan, perubahan dan pembaharuan.
Acara pemilihan rektor kali ini berlangsung secara tertutup sebagaimana pemilihan sebelumnya. Meski demikian, pemilihan ini berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kerusuhan. “Selama rapat pemilihan, semuanya berjalan secara kondusif, tidak ada kerusuhan,” papar Atho.
Dengan terpilihnya menjadi rektor UIN Jakarta, Dede Rosyada berharap, dirinya mampu meningkatkan kualitas pendidikan di UIN Jakarta dan meneruskan amanah dari rektor sebelumnya.
“Di tengah persaingan global, UIN Jakarta harus mampu berkiprah dikancah internasional, terutama di ASEAN. Karena itu, UIN Jakarta dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, seperti meningkatkan kualitas bahasa Internasional,” ujarnya.
ITM
Average Rating