Hujan tak meredakan semangat Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sekolah Tinggi Telematika (STT) Ganesha dalam menyuarakan kritik dan penolakan terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) , Senin (24/11). Selain menolak kenaikan harga BBM, aksi tersebut juga menolak pemerintah Jokowi-JK yang dianggap tak pro rakyat.
Read Time:1 Minute, 2 Second
Menurut Massa Aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat, Fauz, rezim Jokowi-JK telah mengkhianati janji-janji manisnya saat kampanye. “Kebijakan menaikkan BBM telah mengkhianati undang-undang nomor 12 tahun 2014,” tambahnya.
“Pemimpin lahir dari rakyat, dan kini ia berkhianat kepada kita semua. Kenaikan BBM menyengsarakan rakyat,” teriaknya.
Selain Fauz, massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMI), Bahroin dalam orasinya juga mengungkapkan, kenaikan harga BBM juga memengaruhi kenaikan bahan pokok lainnya. Selain itu, iming-iming kesejahteraan rakyat adalah candu membungkam rakyat tertindas untuk melawan.
“Kita pastikan, seluruh mahasiswa, kaum miskin, dan kaum buruh yang merasa ditindas nantinya ikut aksi menolak kebijakan yang tak pro rakyat. Kita pastikan untuk merebut kedaulatan rakyat,” ujarnya.
Selain itu, Bahroin mengatakan, setiap aksi yang mereka gelar adalah aksi damai. “Kalau kemaren terjadi bentrok, itu karena aparat memprovokasi dan menembaki mahasiswa dengan gas air mata terlebih dahulu,” ujarnya di tengah gemuruh lalu lalang kendaraan. (SR)
Average Rating