Ngasaq Moyas, Tanam Padi dengan Menari

Read Time:1 Minute, 33 Second


Empat laki-laki duduk di sebelah kiri panggung, mereka mengenakan celana pendek berwarna hitam, kain laung yang diikatkan di kepala, serta baju tanpa lengan terbuat dari serat kayu, yang sering warga Kutai sebut dengan Jomo’. Masing-masing dari mereka memegang alat musik tradisional khas Kutai Kertanegara, yaitu suliikng, genikng, ketipung, dan glunikng.

“Dung … dung … dung …” suara genikng yang menyerupai gong dipukul oleh salah satu pemain alat musik, menjadi penanda tarian Ngasaq Moyas dimulai. Tiga brong pun dinyalakan. Satu persatu dari enam penari Ngasaq Moyas naik ke atas panggung. Mereka mengenakan baju adat khas Kutai dengan dipadukan kain yang dihias manik-manik dan seraung yang digunakan di kepala.

Perlahan, ketiga penari bersimpuh dan lainnya berdiri di atas panggung. Mereka membuka seraung yang dipakainya lalu diputar dan diayunkan ke kanan dan ke kiri bak seorang wanita yang sedang mengayak beras dalam sebuah tampah.

Seraung pun mereka kenakan kembali sembari berputar-putar di atas panggung. Kedua tangan keenam penari tersebut digerakkan ke atas dan ke bawah. Gerakan tersebut menggambarkan gadis Kutai yang sedang bahu membahu dalam bercocok tanam di sawah. Gerakan itu mereka ulang sampai pertunjukan selesai.

Salah satu penari Ngasaq Moyas, Tuti menjelaskan, tarian itu melambangkan gadis Kutai yang bekerja sama dalam bercocok tanam di ladang. Biasanya, tarian itu ditampilkan untuk menyambut dan menghibur tamu undangan yang sedang menghadiri pertemuan adat di Kutai.

“Tak hanya tarian Ngasaq Moyas, tarian Moka pun biasa pemuda Kutai bawakan saat menjamu tamu undangan yang sedang menghadiri pesta adat di Kutai,” ujar Tuti seusai menari pada acara Festival Budaya Sei Mahakam di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Sabtu (15/11).

Tarian ini menarik perhatian pengunjung, salah satunya Yoga Priandita yang merupakan warga asal Jakarta. Ia mengatakan, beberapa tarian asal Kutai memiliki nilai estetika, sehingga wajib untuk dilestarikan. “Yang terkenalkan tarian dari Pulau Jawa aja tuh, padahal tarian dari Kutai banyak yang keren,” kata Yoga, Sabtu (15/11).

AS

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post KBM Kembali Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM
Next post KPU Pemira Kecewakan Kandidat