Gedung Perpustakaan dan Parkir Tak Kunjung Rampung

Read Time:1 Minute, 52 Second

Muhammad Ali Meha (Kepala bagian umum UIN Jakarta)

Gedung perpustakaan sekaligus gedung parkir Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta masih dalam proses pembangunan. Menurut Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Jakarta Muhammad Ali Meha, pembangunan tersebut baru mencapai tahap 60%.

Sampai saat ini, belum ada kelanjutan pembangunan karena masih proses pelelangan. Padahal, sesuai masterplan UIN Jakarta, bangunan tersebut seharusnya sudah bisa digunakan pada akhir 2015. Lantas, bagaimana kelanjutan pembangunan gedung tersebut? Berikut hasil wawancara reporter LPM Institut, Arini Nurfadilah, Kamis (23/4).

Kapan gedung perpustakaan dan parkir bisa digunakan?

Sebenarnya, pihak kampus menginginkan akhir 2015 ini tuntas. Itu sesuai dengan masterplan dan anggaran. Kami sedang mengusahakan agar Desember tahun ini mahasiswa dapat menggunakan gedung ini.

Sudah sejauh mana proses pembangunannya?

Sudah mencapai tahap ketiga, yaitu finishing, sekitar 60%. Namun, saat ini, pembangunannya ditunda karena adanya proses lelang ulang proyek gedung. Jadi, pada Maret lalu, sebetulnya sudah ada lelang, tapi gagal karena hanya dua perusahaan yang masuk penyeleksian.

Perusahaan pertama gagal karena harga yang tak sesuai, dan perusahaan kedua gagal karena tidak lulus uji berkas oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) UIN Jakarta. Maka dari itu, UIN harus melakukan pelelangan ulang proyek tersebut dan baru bisa melanjutkan pembangunannya pada Juni.

Berdasarkan peraturan pemerintah, setiap pembangunan yang menghabiskan dana lebih dari Rp 200 juta maka harus dilelang terbuka melalui Lembaga Pengadaan Secara Online (LPSO). Lembaga ini membantu proses penyeleksian dokumen sebelum diseleksi ulang oleh ULP UIN Jakarta.

Berapa dana yang diperlukan untuk membangun gedung tersebut?

Sesuai anggaran yang telah dibuat, harus ada Rp 50-60 miliar. Sedangkan, saat ini, dana yang terkumpul baru mencapai Rp 46 miliar. Pasalnya, masih ada beberapa komponen yang belum bisa diselesaikan.

Perihal dana, UIN tidak memiliki dana khusus dari kampus untuk pembangunan gedung tersebut. Semua anggaran dimasukkan dalam Anggaran Pembangunan belanja Negara (APBN) dan proyek pembangunannya ditanggung oleh perusahaan yang menang di proses lelang baik LPSO maupun ULP.

Saat ini, ada berapa perusahaan yang ikut pelelangan gedung?

Saat ini, kurang lebih ada sekitar 30 perusahaan yang sudah terdaftar sebagai pelelang.

Lalu, Apa saja kendala pembangunan gedung tersebut?

Hambatan dalam proses pembangunannya soal lelang yang harus dilakukan dua kali. Padahal, jika Maret lalu tak ada dokumen yang ganjil, proses kerja bisa dilanjutkan. Bahkan, mungkin pembangunan gedung tersebut bisa selesai lebih awal.
Arini Nurfadilah

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Jadikan Kepedulian Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa
Next post Gondrong: Antara Subversi dan Paranoid Rezim