Kesulitan Ekonomi Membuat Peralihan Profesi

Read Time:1 Minute, 40 Second

Membaiknya perekonomian Amerika Serikat dan naiknya suku Bunga The Fad di Amerika berimbas ke dalam negeri. Sehingga membuat nilai tukar rupiah turun ke level Rp13.000 per dolar dan beberapa harga bahan mentah turun drastis. Seperti harga karet dari Rp. Rp15.000-17.000 per Kg turun menjadi Rp6.000 per Kg, Gula merah dari Rp14.000 turun menjadi Rp9.000 per Kg.

Di tambah lagi sulitnya lapangan pekerjaan terpaksa membuat petani di Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara beralih profesi menjadi Penambang dan pendompeng emas.Peralihan profesi tersebut merata diseluruh kecamatan di daerah Mandailing Natal, seperti kecamatan Muara Sipongi, Huta Bargot, Kotanopan dan Panyabungan.

Terjadinya peralihan profesi menjadi penambang emas membuat penghasilan karet, gula merah dan sawit berkurang di Mandailing Natal. Di samping itu, akibat dari peralihan tersebut banyak para penambang yang tak dibekali pelatihan dan sosialisasi sebelumnya.Hal ini, mengakibatkan para penambang yang tertimbun tanah.

Selain itu, tanah yang akan digali masih menggunakan alat-alat yang tradisional seperti cangkul, baja, dan karung sehinnga membuat kerja mereka lambat dan hasil yang diperoleh tidak memuaskan. “Banyak Penambang di daerah ini tidak dibekali kemampuan yang mempuni.Di tambah lagi profesi tambang sebagai plagiat karena kesulitan ekonomi dan turunya harga mata pencahrian penduduk” ujar Murdani salah seorang penambang, Rabu, (29/07).

Hal senada di ungkapkan Zulkar (42) yang juga seorang penambang mengatakan belum adanya penyuluhan dan sosialisasi membuat para penambang kesulitan untuk mendeteksi emas.”Belum adanya penyuluhan dari pemerintah daerah membuat kita para penambang kesulitan menentukan daerah yang berpotensi memilki emas yang banyak,” ungkapnya.

Berbeda dengan Khumaini, salah seorang petani karet dari daerah Kotanopan, ia tetap bertahan menjalani profesi sebagai petani karet meskipun harga karet sedang anjlok. Namun, ia berharap pemerintah dapat secepat mungkin mengoptimalkan harga kembali.

“Kami berharap agar pemerintah segera mengatasi kembali harga barang mentah seperti sedia kala.Demikian itu dikarenakan karet dan gula merah merupakan mata pencaharian mayoritas masyarakat Mandailing Natal. Beberapa warga di sini masih tetap pergi ke kebun dan menjalani profesi sebagai petani,” ujarnya, Kamis, (30/07).