Read Time:1 Minute, 38 Second
Jurnalisme warga adalah kegiatan peliputan yang dilakukan masyarakat terhadap kondisi di lingkungannya. Laiknya wartawan professional, tulisan yang mereka hasilkan dilengkapi juga dengan nilai-nilai berita.
Hal ini disampaikan oleh Muhammad Irham dalam Workshop yang bertajuk Jurnalisme Warga untuk Pengawasan Korupsi Pemilukada. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) INSTITUT di Aula Student Center (SC), Jumat (6/11).
Menurut Irham, jurnalisme warga penting dalam memantau kondisi di sekitar mereka. Terlebih, media hingga saat ini masih kekurangan sumber daya manusia dalam pekerjaannya sebagai wartawan. “Tidak semua media bisa mengekspos berita di kalangan masyarakat,” tegas Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta.
Sementara itu, Fadli Ramadhani menganggap momen pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) dapat menjadi kesempatan masyarakat untuk menjadi jurnalisme warga. “Peran pemilukada sangat penting untuk warga,” katanya, Jumat (6/11). Melalui pemilukada, masyarakat menentukan pemimpin yang dapat memajukan daerahnya.
Calon kepala daerah seringkali melakukan pelanggaran saat masa transisi menuju pemilukada. Fadil mencontohkan, banyak calon kepala daerah yang ingkar janji pada pemilihan tahun lalu. “Masyarakat mendapat janji seperti biaya sekolah dan berobat gratis. Nyatanya, mereka malah membayar untuk fasilitas tersebut,” tandas perwakilan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Menanggapi hal tersebut, Kaka Prakasa selaku pembicara dari Information and Communication Technology (ICT) Laboratory for Social Change turut mengatakan, masyarakat yang sudah menulis berita dapat ia kirim melalui media perantara. “Perantara bisa berupa blog dan media sosial,” tambahnya, Jumat (6/11).
Kaka juga menyarankan aspirasi peserta disalurkan ke Mata Massa. Matta Massa adalah aplikasi untuk masyarakat yang bertujuan melaporkan tindak kecurangan dalam pemilukada. “Menjadi jurnalisme warga bisa lebih mudah dengan aplikasi Mata Massa,” sarannya.
Ketua Pelaksana, Muhammad Rizky Rakhmansyah berharap melalui acara ini mahasiswa dapat mengawal jalannya pemilukada. “Mengawasi, mencari data, hingga menulis tentang pemilukada. Secara tak langsung masyarakat telah menjadi jurnalisme warga,” tambahnya, Jumat (6/11).
Salah satu peserta, mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Ziaul Haq juga menganggap mahasiswa harus berperan dalam pengawasan pemilukada nanti. “Kita harus peduli dalam urusan jalannya pemerintahan, apalagi sudah ada aplikasi Mata Massa,” tutupnya, Jumat (6/11).
DP
Average Rating