Sulap Tempat Tinggal Jadi Wadah Belajar

Read Time:2 Minute, 45 Second
Mengajar kerap kali menjadi rutinitas sebagian mahasiswa. Banyak dari mereka yang menyulap tempat tinggalnya menjadi wadah anak-anak untuk menimba ilmu.
Terik matahari tak menyurutkan niat Hevi Indriani untuk mengajar anak-anak. Lima hari dalam seminggu, Hevi selalu menyiapkan materi yang akan diberikan pada siswa-siswinya. Sejak 2012, ia mengubah teras tempat tinggalnya di Jalan Puskesmas, Pondok Aren menjadi tempat kursus bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Materi yang diajarkan Hevi pun beragam, mulai dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sampai Bahasa. Tempat kursus yang digagas oleh Mahasiswi Prodi Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) ini terbilang sukses. Terbukti, sampai saat ini sudah hampir 30 siswa-siswi SD dan SMP sekitar tempat tinggalnya resmi menjadi murid Hevi.
Meski hanya mendapat Rp 50 ribu persiswa tiap bulannya, kecintaanya terhadap anak-anak membuat Hevi tak merasa rugi. Saya gak mempermasalahkan keuangan, malah senang karena bisa bertemu dan mendidik anak-anak secara langsung,ujarnya, Jumat (16/10).
Adanya tempat ini, lanjut Hevi, bermula dari ibu-ibu di sekitar rumah yang memintanya membantu Pekerjaan Rumah (PR) putra-putri mereka. Awalnya cuma Bahasa Inggris, lama-lama semua mata pelajaran kecuali Olahraga dan Seni Budaya.
Membuka tempat kursus di tempat tinggal pun turut dilakukan Ahmad Nabhan. Tak seperti kebanyakan mahasiswa yang menjadikan teras rumahnya sebagai tempat nongkrong, mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) ini juga memanfaatkannya sebagai tempat kursus bagi siswa-siswi SD dan SMP.
Menurut Nabhan, dengan mengajar, ia dapat mengimplementasikan kompetensinya sebagai mahasiswa. Di tengah padatnya jam kuliah, ia tetap menyempatkan waktu untuk mengajar di tempat kursusnya, Rumah Bimbel Surya Gama, Pulogadung Jakarta Timur. Ia mengajar setiap hari mulai pukul 14.00-18.00 WIB.
Tak hanya mengajar bersama teman-teman satu kampusnya, mahasiswa semester 7 ini juga ditemani teman-teman dari kampus lain, yaitu Universitas Negeri Jakarta (UNJ)  dan Universitas Haji Ahmad Karim Amrullah (UHAMKA). Sampai saat ini, sudah hampir 100 anak yang menjadi anak didik Rumah Bimbel Surya Gama.
Selain itu, Nabhan juga ingin menyediakan tempat belajar yang nyaman bagi anak-anak sekitar rumahnya. Para pengajar di sana pun tak segan memberikan pendidikan di luar jam belajar. Jika ada siswa yang ingin konsultasi belajar di luar jam kursus, baik bertemu langsung maupun via sms pasti kami respons,kata Nabhan, Jumat (16/10).
Kepedulian mahasiswa terhadap pendidikan juga turut melatarbelakangi terbentuknya Maroon English Course. Tempat kursus yang digagas oleh Siti Mualiyah ini berlokasi di Semanggi 2 Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurut Alya, biasa ia disapa, pendidikan menjadi tanggung jawabnya sebagai sivitas akademika, ditambah lagi identitasnya sebagai mahasiswi Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan (FITK). Kalau kita punya ilmu, gak usah mikir-mikir untuk berbagi,pungkasnya, Jumat (16/10).
Berdiri sejak September 2012, Maroon English Course juga membuka kelas Test Of English Foreign Language (TOEFL). Untuk TOEFL, sambung Alya, Maroon English Course menggunakan metode kombinasi antara Oxford dan Cambridge.
Sedangkan untuk metode pembelajaran, Alya mengaku jarang mengadakan kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan karena terkesan formal. Kadang di taman UIN, kadang juga di Situ Gintung. Pokoknya agar mereka bebas dan gak jenuh,kata Alya. Hingga saat ini, tercatat sekitar 100 siswa di Maroon English Course.
Berbeda dengan Nabhan, Alya hanya fokus mengajar satu mata pelajaran, yaitu Bahasa Inggris. Ketika ditanya alasan, dara kelahiran Jawa ini mengaku ingin fokus pada Bahasa Inggris, baik speaking, reading, listening, writing, dan grammar.
Arini Nurfadilah

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Pengetahuan Mahasiswa Tentang Repository UIN Jakarta
Next post Jurnalisme Warga Pantau Pemilukada