Read Time:1 Minute, 40 Second
Entrepreneur merupakan seseorang yang mampu membuka usaha sendiri sekaligus membuka lapangan kerja bagi orang lain. Untuk meningkatkan perekonomian negara Indonesia, mahasiswa dapat berwirausaha denganmenciptakan peluang baru untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
Demikian disampaikan oleh konsultan sekaligus Online Profit Coach, Suwandi Chow dalam Seminar Entrepreneur yang bertajuk Be Responsible, Active, and Vigorous Entrepreneur (BRAVE) di Auditorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (7/11). Seminar ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UIN Jakarta.
Dunia usaha, sambung Suwandi tidak mengenal waktu, masalah finansial, lokasi, dan gaya hidup. Untuk berwirausaha, seseorang tak perlu menunaikan aturan tertentu. “Semua bisa didapat gratis dan mudah,” ujarnya.
Menurut Suwandi, penduduk Indonesia saat ini masih minim yang berprofesi entrepreneur, yaitu di bawah dua persen. Berkaca pada negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand sudah menginjak angka tujuh persen. Padahal negara maju dapat dilihat dari seberapa banyak penduduk yang menjadi entrepreneur.
Minimnya angka entrepreneur di Indonesia dinilai tak pantas mengingat banyaknya kanal di media online untuk berwirausaha.“Lewat smartphone yang bisa menjangkau milyaran orang lebih dalam satu waktu menambah kemudahan berusaha lewat bisnis in sosial commerce era dan franchise online,” tambah Suwandi. Poin terpenting untuk menjadi entrepreneur ialah punya mimpi besar, kendaraan tepat, dan mentor tepat.
Senada dengan Suwandi, CEO Durian Durio, Muhammad Marwan Hadidmenambahkan, berbisnis tidak harus memiliki modal besar, “Bisnis itu bervisi, bagaimana caranya seseorang dapat memutar uang yang dimiliki,” ucap Marwan. Ia mengungkapkan rahasia sukses seseorang dalam berwirausaha adalah pantang menyerah.
Di sisi lain, CEO Hijup.com, Diajeng Lestarimengungkapkan, dalam berwirasaha kita harus mengasah kreativitas. “Zaman sekarang yang bisa bertahan adalah industri kreatif tidak melulu industri pertambangan atau perminyakan yang memanfaatkan sumber daya alam negara,” ujar Diajeng. Karenanya, masyarakat Indonesia saat ini perlu berkarya kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dijual.
Ketua Panitia Pelaksana Entrepreneur Festival 2015, Rifqi Zakiya Rahmani mengatakan, seminar itu bertujuan mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa FKIK agar tertarik menjadi entrepreneur.“Biasanya, mahasiswa FKIK hanya tertarik bekerja menjadi karyawan dinas kesehatan ataupun rumah sakit,” ujar Rifqi.
EM
Average Rating