Genre : Drama dan Petualangan Pada awal abad 18, dunia dikejutkan dengan penemuan minyak ikan Paus yang bisa diolah menjadi berbagai macam produk, terutama makanan, kosmetik, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Hal ini membuat minyak ikan Paus menjadi perburuan pokok bagi masyarakat Eropa. Mereka berbondong-bondong menjelajah lautan demi menemukan minyak ikan Paus, tak terkecuali perusahan pelayaran ‘Nentucket’.
Awal mulanya, para petinggi Nentucket menunjuk George Pollard (Benjamin Walker) sebagai kapten kapal. Ini terjadi lantaran Pollard berasal dari keluarga pemimpin perusahaan pelayaran. Namun, ia dinilai minim pengalaman karena tak pernah ditunjuk sebagai kepala pelayaran. Padahal saat itu terdapat Owen Chase (Chris Hemsworth) yang pernah menjadi asisten kapten. Keduanya bersaing untuk mendapatkan simpati di mata awak kapal.
Pollard dan Chase sering berbeda pendapat, terutama mengenai ke mana arah kapal berlayar. Misalnya ketika badai menghadang, menurut Pollard kapal akan mampu melewati badai. Sebaliknya, Chase bersikukuh agar kapal berbalik arah karena ia yakin badai akan menerjang kapal dengan keras. Pendapat Chase pun terbukti, kapal pun tak kuat menahan badai. Untungnya, ia bergegas mengambil alih kemudi kapal.
Kemudian, mereka berlayar menuju laut Pasifik Utara yang menjadi tempat para nelayan biasa berburu Paus. Di sana, mereka tidak mendapati Paus sesuai target. Alasannya, penemuan Paus semakin sulit karena banyak diburu manusia.
Akhinya mereka sepakat untuk menuju laut Pasifik Selatan, suatu tempat yang tidak pernah didatangi oleh manusia. Kabar lain mengatakan tempat tersebut juga tempat berkumpulnya Paus. Namun, mereka malah mendapat kejadian yang tak diinginkan. Kenyataannya, tim pemburu tersebut dihadang oleh Paus raksasa yang berakibat pada hancurnya kapal.
Sebagian awak kapal yang selamat dari hadangan Paus terombang ambing dalam tempo kurang lebih 90 hari. Selama itu, mereka bertahan hidup di lautan dengan kondisi tanpa kapal dan berbekal sedikit makanan. Beberapa keputusan sulit terdesak diambil, semisal berundi untuk menentukan siapa yang harus bunuh diri demi mengurangi beban. Puncaknya, mereka juga terpaksa melakukan praktik kanibalisme untuk melanjutkan hidup.
Diangkat dari kisah nyata, film Hollywood yang berjudul In the Heart of the Sea ini bercerita tentang perjalanan kapal ekspedisi pemburu Paus bernama Whaleship Essex dengan latar belakang tahun 1820. Sang penulis, Peter Morgan dan Charlees Leavitt, mengadaptasi dari karya Herman Melville berjudul Moby Dickyang terbit pada tahun 1851.
Sinematografi yang menakjubkan membuat film ini patut untuk ditonton. Totalitas para aktor dalam memainkan peran, terutama saat bertahan hidup dengan kondisi badan yang kurus, menambah kesan luar biasa. Terlebih, sang sutradara Ron Howard, mampu menghadirkan narasi kuat dalam film tersebut.
Seaspiracy adalah sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang kelamnya industri perikanan global. Film ini dibuat dan dibintangi oleh Ali Tabrizi, seorang sutradara sekaligus aktivis konservatif dari Inggris. Sejak kecil Ali sudah terobsesi dengan lumba-lumba dan paus karena kerap menonton video-video dokumenter, yang pada akhirnya membawa Ali tuk membuat video dokumenter serupa.
Budi Pekerti merupakan film panjang kedua yang digarap oleh Wregas Bhanuteja setelah debutnya yang bertajuk “Penyalin Cahaya”. Film ini diproduksi oleh Rekata Studio dan Kaninga Pictures setelah masa syuting di tahun 2022. Melalui narasinya, Budi Pekerti juga melekat dengan cerita tentang pendidikan dan aktivitas media sosial.
Film Penyalin Cahaya merupakan film yang diproduksi oleh Rekata Studio dan Kaninga Pictures pada masa pandemi Covid-19 lalu. Film diawali dengan munculnya tokoh utama Suryani—Shenina Cinnamon dengan nama panggilan Sur, yang merupakan anggota baru dari organisasi Teater Mentari di kampusnya.
Film dokumenter ‘Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso’ mengungkap kronologis kasus kopi sianida Jessica Wongso. Peran Jessica dalam kasus ini masih dipertanyakan antara salah atau tidak.
Missing merupakan film yang menceritakan seorang remaja perempuan bernama June yang kehilangan kabar sang ibu ketika pergi liburan bersama pacar barunya—Kevin ke Kolombia. Sebelum ibunya pergi, June dijaga oleh seorang pengacara—Heater Damore yang merupakan teman baik ibu June.
Film Child of Deaf Adults (CODA) merupakan film ramah disabilitas, di mana film ini menceritakan kisah seorang gadis yang terlahir dari keluarga nelayan yang tunarungu—tuli. Film diawali dengan munculnya tokoh utama Ruby Rossi (Emilia Jones), di mana Ruby merupakan satu-satunya anggota keluarga yang bisa mendengar. Ia mempunyai ayah bernama Frank, ibunya Jackie, dan kakaknya Leo, ketiganya sudah tuli sejak lahir. Ruby seakan menjadi harapan tunggal dalam membantu dan menjalankan usaha nelayan keluarganya.
Average Rating