Read Time:2 Minute, 3 Second
Pemira UIN Jakarta kembali dilaksanakan. Berbagai partisipasi pun mengikuti, tak terkecuali organisasi ekstra.
Pesta demokrasi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018 siap digelar. Direncanakan pemungutan suara hendak digelar pertengahan Desember nanti. Antrean mahasiswa nantinya akan terlihat, mereka bergantian berdiri di balik bilik suara, memilih wakil mahasiswa untuk periode selanjutnya.
Menjadi rahasia umum jika Pemilihan Umum Raya (Pemira) tak lepas dari latar belakang organisasi ekstra. Begitupula dengan UIN Jakarta, berbagai organisasi ekstra dengan beragam warna bendera telah memberi warna dalam kontestasi politik mahasiswa. Tak hayal segala persiapan ditempuh guna memenangkan ajang bergengsi ini.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat misalnya. Mereka menyatakan akan ikut dalam kontestasi politik mahasiswa ini. Tahun 2018, organisasi yang berdiri pertama kali di Yogyakarta ini mengaku tidak memiliki persipan khusus yang berbeda dari tahun sebelumnya. Pola yang sama kemungkinan akan dilakukan untuk meraup suara terbanyak untuk kadernya di masing-masing lokasi pemilihan. “Tidak ada perbedaan persiapan dari tahun sebelumnya,” kata Ketua Umum HMI Cabang Ciputat Tharlis Dian Syah Lubis, Senin (19/11).
Senada dengan Tharlis, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhamadiah (IMM) Ari Aprian Harahap pun menyambut baik hadirnya Pemira tahun ini. Menurut Ari, sebelum terjun ke dalam Pemira, IMM akan senantiasa melihat terlebih dahulu perkembangan dan situasi di kampus. Berbagai kader yang sekiranya dicalonkan akan melalui serangkaian penguatan diri terlebih dahulu dari organisasi.
Sedangkan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Rahmat Cahyo menuturkan telah siap dalam kegiatan Pemira tahun ini. Setiap kader telah dipersiapkan dalam bentuk penguatan spiritualitas. “Persiapan kami mulai dari penguatan dalam diri kader yang sudah dimulai sejak awal September,” tuturnya, Kamis (22/11).
Rahmat tak memungkiri sekiranya akan terjadi koalisi antar-organisasi ekstra ke depannya dikarenakan sifat politik yang dinamis. Menanggapi Pemira tahun ini, ia berharap akan berjalan dengan aman, damai dan tak ada konflik di kemudian hari. “Semoga kita bisa mendapatkan pemimpin yang tak hanya mengumbar janji manis,” tegasnya saat ditemui di Kafe Cangkir UIN Jakarta, Kamis (22/11).
Tak hanya mahasiswa, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Yusron Razak pun menyambut baik Pemira tahun ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan suatu yang biasa dilakukan oleh mahasiswa UIN Jakarta. “Kampus kami ini plural dan inklusif sehingga hal-hal seperti ini merupakan hal yang biasa,” tutur Yuson, Kamis (22/11).
Perlu diketahui, Pemira UIN Jakarta rutin diadakan setahun sekali di akhir tahun. Hajat tahunan ini bakal mementukan siapa yang akan menjadi perwakilan mahasiswa di tataran kepengurusan organisasi internal. Nantinya, satu tahun kepengurusan akan ditentukan melalui pemira dari tingkat universitas, fakultas sampai jurusan.
Nurlely Dhamayanti
Average Rating