Dalam rangka menyambut empat tahun Komunitas Rusabesi mengadakan program tahunannya.
Rusabesi melangsungkan diskusi film, diskusi buku, diskusi kebudayaan hingga pameran pada
Minggu, 10 Februari di Gudskul, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dengan mengusung tema besar Mati Sebagai Manusia atau Abadi Sebagai Data, Rusabesi
mengingatkan bahwa keseharian kita saat ini tidak bisa jauh dari dunia maya. Banyak hal dapat
diambil dalam aktivitas dunia siber dan tema ini sangat cocok menggambarkanya. Kegiatan
acara ini serta-merta dari kumpulan karya dengan tema siber. “Tercapailah dengan tema ini,”
ucap Ketua Pelaksana Vinny Oktavia, Minggu (10/2).
Memasuki Gudskul, terlihat sekeliling ruangan dipenuhi instalasi, seni visual dan berbagai seni
fotografi karya semua anggota rusabesi. Bahkan pada salah satu sisi dindingnya, terdapat pigura
besar memajang karya anggota Rusabesi, Gita Irawan berupa sebuah foto peta yang tertampil
dalam google maps. Dalam hal ini, Vinny memiliki konsep untuk menampilkan hasil karya dari
para anggotanya. “Agar kreatifitas anggota Rusabesi dapat tersalurkan lewat pameran ini”
uangkapnya.
Tak hanya pameran, acara juga diisi diskusi buku Solilokui karya Laras Sekar Seruni, yang
merupakan anggota Rusabesi. Buku tersebut berisi karya sastra-sastra Laras salah satunya
dengan judul Membaca Tubuhmu.
Salah seorang pengunjung Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Rifa
Afantia mengatakan bahwa acara ini memberikan ekspresi bagi mereka yang ingin berkreatifitas
namun sulit mengungkapkannya. “Kadang kita tak tau cara mengungkapkannya, namun setelah
berkunjung ke sini, saya jadi mempunyai gambaran” pungkasnya, Minggu (10/2).
Average Rating