Perjuangan Menuntut Kesetaraan

Perjuangan Menuntut Kesetaraan

Read Time:3 Minute, 21 Second
Perjuangan Menuntut Kesetaraan

Judul : Selma
Sutradara : Ava DuVernay
Durasi : 128 menit
Tanggal Rilis : 9 Januari 2015
Genre : Biografi, Sejarah, Drama

Orang-orang Afro-America sering kali mengalami perampasan hak-hak mereka sebagai warga negara. Mereka mendapatkan tindakan diskriminasi rasial dalam kehidupan sehari-hari dan terhadap hak berpolitiknya. Alih-alih mengambil tindakan konkret untuk mengatasi situasi ini, pemerintah seakan-akan membiarkan praktik segregasi terus-terusan terjadi. Hal ini yang membawa Dr. Martin Luther King Jr (David Oyelowo) berjuang untuk kesetaraan hak-hak sipil bagi warga kulit hitam.
Pada tahun 1964 di Oslo, Norwegia, King dan istrinya Correta Scott (Carmen Ojogo) mempersiapkan diri untuk hadir pada acara penganugerahan nobel perdamaian. Penganugerahan tersebut diberikan oleh Komite Nobel Norwegia. King dihadiahi penghargaan perdamaian karena perjuangannya dalam mengkampanyekan hak-hak asasi sipil di Amerika Serikat yang tanpa kekerasan.
Selanjutnya, King bertemu dengan Presiden Johnson (Tom Wilkinson) di White House. King
bercerita bahwa di negara bagian selatan orang kulit hitam mendapatkan intimidasi, kekerasan, dan pembunuhan. Selain itu, orang-orang kulit hitam juga tidak mendapatkan hak memilih. Itu yang dialami Annie Lee Coper (Oprah Winfrey) saat mendaftar sebagai peserta Pemilihan Umum (Pemilu). Terkait hal tersebut, King meminta kepada presiden untuk membuat Undang-Undang (UU) yang berisi tentang  hak negro untuk bebas memilih.
Namun, Presiden Johnson tidak bisa menerima permintaan King dengan alasan rakyat negara
bagian selatan belum terdata dan pemerintah sedang fokus memberantas kemiskinan. King
tetap bersikeras pada permintaanya karena menurutnya masalah diskriminasi ras sudah terjadi sejak lama dan semakin besar. Pembicaraan itu pun akhirnya tidak menemui kesepakatan. King lalu memutuskan pergi ke Selma, Alabama yang berada di bagian selatan Amerika Serikat bersama keempat temannya.
King memilih Selma sebagai destinasi perjuangannya karena di kota ini akan dilaksanakan Pemilu dan orang kulit hitam tidak mendapatkan hak politiknya. Sesampainya di Selma, King bergegas turun dari mobil dan segera masuk ke sebuah gedung. Disana dia sudah ditunggu banyak orang. Ada suatu insiden tidak mengenakan terjadi saat dia berada di dalam gedung. King mendapatkan sebuah pukulan dari seorang pemuda berkulit putih.
Keesokan harinya, King memimpin warga negro untuk meminta hak suara mereka ke Gedung Pengadilan Selma, tempat dimana Pemilu diselenggarakan. Aksi tersebut awal  mulanya berjalan damai. Namun, tindakan polisi yang rasis dan semena-mena membuat kerusuhan tidak dapat dihindari. King dianggap sebagai provokator aksi oleh polisi dan dia dimasukan ke penjara di luar kota.
Pada suatu malam saat King tidak ada di kota, warga negro berkumpul. Mereka berencana
melakukan long march ke Ibu Kota Washington DC. Belum sampai setengah perjalanan mereka sudah dihadang barikade polisi dengan persenjataan lengkap. Polisi menyerang massa dengan sadis. Seorang pemuda negro bernama  Jimmie Lee Jackson (Lakeith Stanfield) meninggal setelah ditembak di bagian dadanya.
King bersedih ketika mendapat kabar Jimmie Lee Jackson meninggal. Dia mengumpulkan
warga di sebuah gedung dan berpidato. Dia meminta semua warga bergabung dengannya
untuk melakukan aksi ke Montgomery (Ibu Kota Provinsi Alabama) yang berjarak 54 mil
dari Selma. Mereka menuntut pemerintah untuk segera membuat UU yang dapat menjamin hak memilih dan memberikan keadilan bagi warga kulit hitam.
Peserta aksi berkumpul dan mulai berjalan beriringan menuju Montgomery. Mereka harus menyeberangi jembatan untuk bisa ke lokasi tujuan. Saat massa berjalan di jembatan terlihat banyak polisi sudah menunggu di ujung jembatan. Jalanan diblokade, peserta aksi tidak diberi lewat. Tak lama kemudian, Polisi tersebut menyerang demonstran secara membabi buta. Mereka memukuli dan memecut warga negro hingga berdarah-darah dan patah tulang.
Kejadian tersebut ditayangkan di televisi dan mengundang simpati dari orang-orang kulit putih. Mereka ikut melakukan aksi massa bersama orang-orang kulit hitam demi menuntut keadilan untuk warga Afro-Amerika. Atas desakan bersama dan kecaman dari berbagai pihak akhirnya Presiden Johnson berpidato sekaligus mengumumkan berlakunya hak memilih bagi warga kulit hitam.
Film Selma ini sangat layak ditonton oleh semua orang. Film ini menceritakan tentang perjuangan Dr Martin Luther King Jr menuntut kesetaraan hak bagi warga Afro-Amerika pada tahun 1965. Perjuangan King terbayar lunas ketika 5 bulan setelah unjuk rasanya di Montgomery membuahkan hasil. Presiden Johnson menandatangani UU Hak Memilih bersama Martin Luther King Jr. Sejak saat itu Ras Negro diakui di Amerika Serikat dan peristiwa tersebut menjadi sejarah baru dan kemajuan besar di bidang hak asasi manusia Amerika Serikat.

FM

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Cerminan Diri Pribadi Masyarakat Indonesia Previous post Cerminan Diri Pribadi Masyarakat Indonesia
Santri Pencari Jati Diri Next post Santri Pencari Jati Diri