Komunitas Rempah Untuk Sejarah

Komunitas Rempah Untuk Sejarah

Read Time:2 Minute, 21 Second

Komunitas Rempah Untuk Sejarah

Komunitas Rempah merupakan wadah pemuda pedlatar belakangnya sebagai mahasiswa di bidang sejarah. Akan tetapi Komunitas Rempah juga mengajak para pemuda selaku Bangsa Indonesia untuk lebih sadar dan peduli akan sejarah.
Berangkat dari kegelisahan mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yakni Firman Faturohman, Endi, Dirga, Mulki, Tati, Hana, Wilda, Indi, danYeni  akhirnya membentuk sebuah komunitas untuk para penggiat sejarah. Komunitas ini mereka namakan Komunitas Rebukkan Penggiat Sejarah (Rempah) yang didirikan sejak 2015.
Salah satu pendiri Ketua Komunitas Rempah Firman Faturohman mengatakan bahwa ia merasalingkungan akademis tidak terbina lagi dalam lingkungan kerjanya. Hal tersebut yang mendorong dirinya dan delapan teman yang lain membentuk Komunitas Rempah. Firmankhawatir bila ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah perlahan-lahan hilang. “Ketika libur waktunya hanya untuk istirahat, nah dari situlah ada kegundah-gulanaan,” tuturnya, Selasa (8/9).
Gagasan awal berdirinya Komunitas Rempah ini berawal dari sebuah kelompok diskusi yang latar belakangnya anak-anak sejarah di UIN Jakarta. Di mana, di tahun 2011 mereka sering mengadakan diskusi bersama secara rutin di lobi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta.
Salah satu kegiatan rutin Kominitas Rempah adalah diskusi yang diadakan setiap hari jumat di jam. 17.00 WIB . Selain itu, kegiatan dari komunitas ini yaitu mengunjungi situs-situs bersejarah seperti museum yang berada di daerah Tangerang Selatan.“Kita tinggal di Tangerang, tapi kok tidak tahu tempat-tempat sejarah yang ada di Tangerang,” ujar Firman Faturohman saat ditemui di tempat kerjanya di Museum Bahari, Selasa, (8/9).
Tujuan utama dari komunitas ini adalah sebagai wadah untuk mengenalkan sejarah pada generasi-generasi muda dan berbagi pengetahuan tentang sejarah. Lebih lanjut, komunitas ini juga menyediakan ruang untuk mahasiswa yang ingin konsultasi tugas kuliah maupun tugas akhir secara gratis. Komunitas Rempah akan memberikan arahan terkait beberapa sumberdan beberapa topik yang menarik untuk diambil kepada mereka yang ingin konsultasi.
Seiring dengan berjalannya waktu, banyak mahasiswa yang ingin bergabung dengan komunitas Rempah. Selain karena tertarik dengan kegiatan dari Komunitas Rempah untuk bergabung dalam komintas ini tidak ada syarat-syarat tertentu, Komunitas Rempah juga terbuka untuk umum.
Komunitas Rempah juga pernah menyelenggarakan Free Photo Contest yang bertajuk “Menjarah: Menelusuri Jejak Sejarah” Kota Tangerang Selatan. Di mana dalam event ini adalah lomba foto di tempat-tempat bersejarah yang ada di kota Tangerang Selatan
Firman mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat dan generasi muda saat ini sedang mengidap penyakit amnesia kolektif. Ia berpendapat bahwa masyarakat saat ini lupa bahwa mereka memiliki identitas. “Masyarakat lupanya berjemaah, jadi kalau tidak belajar dari sejarah dari mana lagi?” tuturnya, Selasa (8/9). 
Oleh karena itu, dengan adanya Komunitas Rempah, Firman Faturohman sebagai salah satu founder dari mempunyai harapan besar. “Jangan sampai lupa pada sejarah, kita harus bangkit, kita harus sembuh dari penyakit amnesia kolektif ini. Jangan sampai sampai kita terasing di negeri sendiri,” ucapnya saat ditanya tentang harapan kedepannya, Selasa (8/9).

Herlin Agustini

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Saksi Bisu Sumpah Pemuda Previous post Saksi Bisu Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda, Momentum Lahirnya Ide Besar Next post Sumpah Pemuda, Momentum Lahirnya Ide Besar