Pesona Belantara di Ujung Timur Pulau Jawa

Pesona Belantara di Ujung Timur Pulau Jawa

Read Time:3 Minute, 12 Second

Pesona Belantara di Ujung Timur Pulau Jawa

Seperti namanya, Alas Purwo memiliki arti Hutan Pertama. Tak hanya misterius, Alas Purwo juga menawarkan keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan.

Membahas kekayaan serta keindahan alam wilayah Jawa Timur memang tiada habisnya. Seperti salah satu kabupaten yang terletak di provinsi tersebut, yakni Banyuwangi ternyata menyimpan segudang surga tersembunyi. Daerah yang tepat berada di penghujung timur Pulau Jawa ini juga dijuluki Sunrise of Java. Bukan sekadar gelar, Banyuwangi memang memiliki beragam wisata yang memanjakan mata. Sebut saja Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo.

Berbicara mengenai Alas Purwo, ketika orang mendengar tempat tersebut pasti kesan yang melekat adalah hal mistis beserta kisah misterinya. Tidak dapat dipungkiri hutan yang berstatus sebagai taman nasional ini memang menjadi hutan tertua di Pulau Jawa. Namun, menyampingkan hal-hal magis yang terdapat di sana, Alas Purwo dapat dijadikan destinasi yang wajib dikunjungi ketika berada di Banyuwangi.

Dari Jakarta, perjalanan menuju Alas Purwo dapat ditempuh dengan jalur udara menuju Bandar Udara Internasional Banyuwangi. Selain dengan mengunakan pesawat udara, perjalalan ke Banyuwangi juga bisa ditempuh dengan perjalanan darat seperti menggunakan Bus atau Kereta Api. Hanya saja, waktu tempuh akan lebih lama jika menggunakan transportasi darat.

Untuk mencapai objek wisata Alas Purwo, wisatawan dapat melanjutkan dengan moda transportasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari pusat kota wisatawan harus menempuh sekitar dua jam perjalanan untuk sampai di pintu masuk Taman Nasional yang berada di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo ini.

Suasana seram langsung dirasakan ketika pertama memasuki kawasan Alas Purwo. Pohon-Pohon besar ditambah dengan suara hewan yang saling bersautan cukup membuat bulu kuduk merinding. Meskipun berada di tangah hutan belantara, di tengah Pandemi Covid-19pengelola Taman Nasional Alas Purwo juga menyediakan fasilitas tempat cuci tangan. Setelah mencuci tangan, hanya dengan membayar tiket sebesar Rp5.000 per orang maka pengunjung bisa langsung menikmati keindahan Alas Purwo.

Tidak hanya hutan dengan pepohonan yang rimbun saja, Taman Nasional Alas Purwo pun menyuguhi objek wisata berupa Padang Savana Sadengan. Di savana tersebut, pengunjung dapat seolah merasakan suasana khas Afrika. Denganrerumputan yang membentang luas dan hewan liar yang berkumpul mencari makan menjadikan pengalaman serasa di Afrika semakin nyata. Dari pintu masuk Taman Nasional, pengunjung hanya perlu waktu sekitar dua kilometer menyusuri rimbunnya hutan dengan pepohonan yang menjulang tinggi untuk sampai ke Padang Savana ini.

Di area Padang Savana, satwa liar seperti sapi, banteng, rusa dan merak dibiarkan berkeliaran secara bebas. Namun, pengunjung tidak serta merta dapat melihat satwa liar tersebut secara dekat. Pengelola juga membuat pagar pembatas karena pengunjung tidak diperkenankan memasuki area savana tanpa didampingi petugas. Hal itu dilakukan demi melindungi satwa liar dan keselamatan pengunjung. Tapi jangan khawatir, pengunjung dapat menikmati pemandangan dari sebuah menara pandang berlantai tiga yang disediakan.

Setelah puas menikmati objek wisata Sadengan, pengunjung dapat langsung melanjutkan ke pantai Pancur. Dari Sadengan ke Pantai Pancur, pengunjung akan menemukan hutan yang lebat membentang sepanjang jalan baraspal. Lebatnya hutan ditambah pepohonan bambu yang saling bergesekan menciptakan suara yang khas. Tak mustahil jika ada hewan buas yang sedang mengawasi dibalik rimbunya Hutan. Pantai Pancur merupakan pos pemberentian terakhir di Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Pancur memiliki pasir putih dan sedikit berbatu.

Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo disarankan untuk datang ketika pagi hari agar dapat menikmati beragam objek wisata didalamnya. Apalagi Taman Nasional Alas Purwo tutup pada pukul empat sore dan ketika tutup pengunjung harus segera meninggalkan lokasi. Tentunya karena suasana di kawasan hutan sangat gelap dan berbahaya mengingat banyaknya hewan liar.

Salah satu pengunjung Taman Nasional Alas purwo Dian Annisa mengaku sangat puas karena sekarang ini Taman Nasional Alas Purwo sudah menerapkan Protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Seperti fasilitas tempat cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih. Ia juga berharap kedepannya, wisatawan turut menjaga keasrian Taman Nasional Alas Purwo dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Semoga makin banyak wisatawan, mereka juga harus menjaga lingkungan dan berkunjung dengan sopan,” ujar Dian Annisa (8/11).

Aldy Rahman

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Edarkan Narkoba di Usia Senja Previous post Edarkan Narkoba di Usia Senja
Antara Masehi dan Hijriah Next post Antara Masehi dan Hijriah