Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi mahasiswa UIN Jakarta menggelar aksi protes di Gedung Rektorat, Senin kemarin (22/2). Aksi ini berlangsung dengan damai dan dihadiri sekitar 20 mahasiswa. Aksi tersebut merupakan protes lanjutan atas kebijakan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Amany Burhanuddin Umar Lubis, yang dianggap melenceng dan mencemarkan nama baik UIN Jakarta.
Dalam aksi ini, mahasiswa menyoroti beberapa kebijakan Rektor sebulan belakangan, seperti pengelolaan dana Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dinilai tidak transparan, hingga pemecatan dua wakil rektor yang diduga melanggar prosedur. Tak ketinggalan, mereka juga mengungkit kasus dugaan penyelewengan dana pembangunan Asrama Mahasiswa UIN Jakarta, serta turut mempertanyakan keberpihakan Rektor terhadap organisasi mahasiswa di UIN Jakarta.
Protes tersebut diwarnai dengan aksi teatrikal dan nyanyian. Menurut Koordinator Aksi, Tubagus Agnia Wiramulyana, aksi itu menjadi simbol kekesalan mahasiswa kepada Rektor atas beragam persoalan yang belakangan terjadi di kampus UIN Jakarta. “Kami akan mengungkapkan keresahan mahasiswa agar rektor bisa memberikan kejelasan pada kami,” ungkap pria yang akrab disapa Tebe ini kepada Institut, Senin sore (22/2).
Sebagaimana yang diungkapkan salah seorang peserta aksi, Zulfikar. Ia merasa prihatin dengan kebijakan Rektor Amany beberapa waktu belakangan. Menurutnya, gaya kepemimpinan Amany terkesan otoriter. “Rektor seperti menerapkan sistem pemerintahan yang otoriter, yang semuanya harus seperti apa yang ia mau,” keluh Zulfikar.
Senada dengan Zulfikar, peserta aksi lainnya, Pebri Nurhayati juga turut menyoroti gaya kepemimpinan Amany. Lebih lanjut, kata dia, sebagai agen perubahan, mahasiswa seharusnya melek terhadap isu-isu penyimpangan yang dilakukan Rektor. “Kita mengharapkan kampus kita baik-baik saja dan bisa bersaing dengan teman-teman di kampus luar sana,” ujar Pebri.
Saat didatangi sekitar 20 mahasiswa, Amany nampak tak hadir. Diketahui, ia tengah melakukan kunjungan ke Bogor. Orator Aksi, Risang mengatakan, Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta akan melakukan aksi lanjutan setelah menunggu hasil audiensi yang sudah dititipkan kepada pihak rektorat. Jika tak mendapat respons, kata dia, pihaknya akan menggelar aksi selama seminggu berturut-turut. “Harapan dari awal kita demo cuma satu, rektor mau menemui dan mengajak kita bicara mengenai ini semua”, pungkas Risang.
Sementara itu, Petugas Keamanan Rektorat, Yubi Hamka mengatakan, unjuk rasa ini menjadi aksi mahasiswa pertama yang digelar secara langsung di masa pandemi. Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta, kata dia, juga telah berkoordinasi dengan pihak keamanan kampus perihal prosedur penyelenggaraan aksi. “Aksi berjalan lancar dan tertib. Para peserta aksi mematuhi protokol kesehatan,” kata Yubi.
Sekar Rahmadiana & Siti Hayati Nufus
Average Rating