Prakoso Putra Permono, pria kelahiran Jakarta, 26 September 1996 ini akrab disapa Kak Pras. Pras merupakan alumni Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (HI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang lulus pada 2018. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister pada Program Studi Kajian Terorisme di Universitas Indonesia (UI), dan mendapatkan gelarnya pada 2021.
Keaktifannya dalam Gerakan Pramuka, membawa dirinya mendapatkan berbagai penghargaan. Salah satu penghargaan tertingginya, yaitu pemberian Lencana Teladan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Lencana Karya Bakti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas bakti sosial yang diberikannya sewaktu pandemi Covid 19. Pras juga mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Indonesia, untuk menghadiri acara-acara besar kepramukaan di kancah internasional, seperti Malaysia, Korea Selatan, Filipina, dan Uni Emirat Arab.
Pras banyak terlibat di berbagai organisasi nasional dan internasional. Ia pernah menjadi Delegasi atau Ketua Kontingen Temu Pramuka Internasional di Kuala Lumpur 2016, Seoul 2017, dan Manila 2018. Ia juga menjadi Anggota Donor di Yayasan Pramuka Regional Asia-Pasifik. Pada kesempatan lain, ia seringkali diminta menjadi pembicara di dalam beberapa konferensi. Salah satunya, yaitu pembicara mengenai kepramukaan dan toleransi di Dubai, Uni Emirat Arab, pada tahun 2020.
Tak hanya aktif di bidang pramuka, Pras juga aktif di bidang literasi berkaitan dengan terorisme. Ia mulai menulis sejak menapaki jenjang magisternya. Beberapa karya yang ia tulis, berhasil dimuat di media publikasi ilmiah dan jurnal nasional maupun internasional, seperti Detik.com, Harakatuna, Koran Jakarta, Republik Merdeka, Akurat, Harian Duta, Geotimes, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), serta Jurnal Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura, dan beberapa media massa lain.
Dari kegemarannya menulis, Pras berhasil memublikasikan buku pertamanya, yang berjudul “Membongkar Jaringan Terorisme Indonesia semasa Pandemi Covid19”. Buku yang berisi hasil penelitian terhadap jaringan terorisme ini, mendapat banyak testimoni dari para akademisi, seperti Prof. Noorhaidi Hasan (Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Islam Internasional Indonesia), Prof. Ali Munhanif (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta, Irjen. Pol. Hamli (Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)), serta beberapa praktisi dan akademisi dari berbagai universitas di Indonesia.
Penghargaan dan prestasi yang ia dapatkan, tidak lepas dari semangatnya ketika mencari ilmu. Pras pernah mendapatkan selembar kertas setelah tamat dari UIN Jakarta yang isinya, “Menuntut ilmu itu mulia, namun lebih mulia lagi jika mengamalkannya untuk meringankan beban sesama.” Itulah yang membuat Pras terinspirasi untuk selalu memiliki semangat dalam mencari ilmu, dan menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama. “Hidup kita harus bermanfaat, kita harus do something” ujar Pras, Minggu (30/10).
Kini, pria yang genap berusia 26 tahun itu aktif bekerja di BNPT sebagai peneliti. Ia juga tengah menempuh studi doktoralnya, dalam bidang Political Science di Universitas Islam Internasional Indonesia dengan beasiswa dari pemerintah.
Reporter: AM
Editor: Sekar Rahmadiana Ihsan
Average Rating