Student Center sering menjadi lokasi berbagai kegiatan mahasiswa, Namun, beberapa UKM mengeluh perihal kurangnya ketertiban dan kebersihan setelah penyelenggaraan acara di Student Center. Meski begitu, Kepala Bagian Umum belum mengeluarkan SOP terkait hal tersebut.
Student Center (SC) menjadi salah satu lokasi yang sering menjadi tempat penyelenggaraan acara mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penyelenggaraan acara tanpa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas merupakan faktor permasalahan mengenai kurangnya ketertiban dan kebersihan yang terjadi di sana.
Merespons hal tersebut, berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pun melontarkan berbagai keluhannya. Ketua Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Battuttah (KMPLHK-Ranita), Jabber memberikan pernyataan terkait kurangnya ketertiban. Selain itu, SC menjadi kotor akibat suporter saat acara pertandingan Comfest 2022 yang berlangsung pada 6-9 November lalu.
Menurut pernyataan Jabber, terdapat papan milik Ranita yang digunakan oleh suporter. Selain itu, lanjutnya, adapula suporter yang nekat naik ke lantai tiga untuk mengganti banner UKM tanpa izin. “Kita juga menemukan botol berisi air seni di tribun hingga mengeluarkan bau tidak sedap,” kata Jabber, Jumat (11/11).
Senada dengan Jabber, Ketua UKM Federasi Olahraga Mahasiswa (Forsa), Dimas mengatakan kasus tersebut merupakan perilaku yang menyimpang. Lanjut, kata dimas, hal tersebut tidak bisa disalahkan karena suporter anak SMA/SMK yang naik ke lantai tiga dan tidak mengetahui soal aturan tersebut. “Maka perlu adanya imbauan juga soal yang tidak berkepentingan dilarang naik ke lantai tiga,” tutur Dimas, Jumat (11/11).
Dimas lanjut menuturkan, saat proses peminjaman tempat, Kepala Bagian Umum hanya memberikan surat disposisi tanpa adanya SOP peminjaman tempat yang tertulis dengan jelas. “Penting adanya SOP yang tertulis dengan jelas mengenai peraturan dalam meminjam tempat, terkhusus SC,” ujar Dimas, Jumat (11/11).
Ketua Forum UKM Syawal menuturkan, sebelumnya sudah sering dikomunikasikan dan disepakati oleh para UKM dan penyelenggara acara soal ketertiban dan kebersihan di SC. Namun, hal tersebut masih dilakukan oleh para suporter. “Masalah sampah sudah dikomunikasikan, juga pihak penyelenggara wajib menjagap kebersihan. Tetapi masih saja kita temui sampah di sana,” jelas Syawal, Jumat (11/11).
Ketua pelaksana Comfest KPI 2022, Renar mengklarifikasi bahwa suporter yang naik ke lantai tiga untuk memasang spanduk suporter memang benar adanya. Akan tetapi, lanjut Renar, ia tidak mengetahui kalau sampai ada spanduk UKM yang dicopot, juga penggunaan atribut UKM Ranita yang dipakai oleh suporter.
Renar juga mengatakan, di akhir acara, pihak panitia selalu berkeliling untuk membersihkan sisa-sisa sampah. Saat melakukan operasi semut, kata dia, pihaknya tidak menemukan adanya botol berisi air kencing di sekitar SC. “Pihak panitia telah meletakkan kantong sampah di setiap sudut tribun dan berkoordinasi dengan petugas kebersihan SC,” ungkap Renar, Jumat (12/11).
Menurut keterangan Kepala Bagian Kemahasiswaan Ikhwan, pihaknya belum menetapkan sanksi khusus terkait hal tersebut. Sebab menurut Ikhwan, mahasiswa lebih berhak untuk membuat kesepakatan terkait hal kecil seperti penggunaan Gedung SC. “Itu kan kegiatan mahasiswa, masa kampus yang bikin aturan. Kecuali yang melanggar kode etik, nah itu baru,” ucap Ikhwan, Jumat (11/11).
Ikhwan juga menuturkan, terkait rusaknya fasilitas, rektor sudah menerbitkan kode etik terkait hal tersebut. Akan tetapi, hingga saat ini, pihak kemahasiswaan belum membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait penggunaan Gedung SC. Sebab tutur Ikhwan, yang berhak mengeluarkan SOP terkait hal tersebut ialah bagian umum.
Institut kemudian menghubungi Kepala Bagian Umum, Imam Thobroni untuk meminta konfirmasi sejak Jumat (11/11) lalu. Namun hingga berita ini ditulis, pihak terkait tak kunjung memberikan respons.
Reporter: ASP & SA
Editor: Haya Nadhira
Average Rating