Respons Isu Sosial dan Agama melalui Drama

Read Time:1 Minute, 26 Second

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Syahid UIN Jakarta menggelar pementasan drama bertajuk Mesin Jemaat. Drama tersebut mengulas isu sosial dan agama dalam kehidupan nyata. 


Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Festival Teater Kampus (FTK)  dengan mengusung tema “Mesin Jemaat” karya Ahda Imran. Pementasan teater berlangsung pada 3–5 September di Aula Student Center (SC) UIN Jakarta. 

Gelaran pementasan Mesin Jemaat dihadiri oleh mahasiswa UIN Jakarta dan berbagai penikmat teater. Pementasan tersebut mempersembahkan penguasa yang mempunyai peran penting di lingkungannya, namun menjadikan peran tersebut sebagai alat mencari kekayaan sehingga merugikan orang lain.

Ahmad Fauzi selaku sutradara pementasan Mesin Jemaat mengungkapkan, tema yang diambil berkaitan dengan kapitalisasi. Hal ini dibuktikan ketika relasi kuasa yang dimiliki oleh petinggi negeri seperti Imam Agung–pemeran utama yang ingin memiliki keuntungan pribadi tanpa melihat rakyat-rakyat kecil. “Secara keseluruhan jemaat ini sebagai alat penguasa untuk mencari kekayaan,” ungkapnya, Senin (4/9).

Fauzi menuturkan, alasan mengambil tema Mesin Jemaat karena berkaitan dengan agama, meskipun dalam ceritanya tidak menyangkutkan agama tertentu. Melalui pementasan ini, Fauzi berharap penonton bisa mengerti setiap praktik beragama maupun berpolitik perlu menggunakan akal. “Karena ketika tidak menggunakan akal justru memberikan dampak buruk terhadap manusia,” tuturnya. 

Salah satu penonton Mesin Jemaat, Naura Aufani Zalfa sangat terkesan dengan persembahan drama tersebut. Bahkan, dirinya terkejut ketika mendapat bagian candaan lucu yang menghiasi suasana drama. “Pementasan yang dibawakan sangat mendalam,” ucapnya, Senin (4/9). 

Sama halnya dengan Naura, Ahmad Yusup Fadhilah sebagai penonton juga memberikan apresiasi pada pementasan. Menurutnya, penonton perlu mengetahui setinggi apapun jabatan seseorang tidak bisa berkuasa semena-mena sehingga merugikan orang lain. “Pementasan yang ditampilkan Teater Syahid selalu keren,” ungkapnya, Senin (4/9). 

Reporter: Della Syawliyah

Editor: Shintia Rahayu Safitri

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tidak Tegas Aturan Yel-Yel dalam PBAK
Next post Penyambung Suara dan Harapan