Beberapa HMPS Fakultas Ushuluddin (FU) mengusung paslon tunggal dan sebagian lainnya gagal berkas. Hal inilah yang menjadikan semua HMPS FU aklamasi. Sehingga pelaksanaan debat dialihkan menjadi pemaparan visi misi.
Komisi Pemilihan Mahasiswa menetapkan pelaksanaan debat kandidat tiap Pasangan Calon (Paslon) Ketua dan Wakil Ketua dari tiap Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin (FU) pada Jumat, (15/12). Berdasarkan data KPM, seluruh HMPS di FU mengalami aklamasi sehingga debat diganti menjadi pemaparan visi misi dari tiap paslon dengan durasi lima menit.
Pemaparan visi misi tersebut dihadiri oleh calon ketua HMPS, Koordinator Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) Fakultas dan Panelis Debat yang di antaranya Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Dan Kerjasama—Eva Nugraha. Selain itu, Ketua Prodi (Kaprodi) Ilmu Hadis—Sandi Santosa, Kaprodi Aqidah dan Filsafat Islam—Aktobi Ghozali, Kaprodi Ilmu Tasawuf—Hasani Ahmad Said, dan Dosen FU—Wasil. Kegiatan ini berlangsung Teater H.R Partosentono lantai 4 FU.
Calon Ketua HMPS Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT), Kholil Umami mengungkapkan kampanye pemaparan visi misi tetap dilakukan sebagai bentuk pembelajaran paslon dalam menikmati proses demokrasi. “Bagi kami aklamasi merupakan bagian dari demokrasi,” ungkapnya, Jumat (15/12).
Lanjut, dalam memaparkan visi misinya, Kholil menyebutkan beberapa poin, di antaranya penekanan intelektual kajian sebagai penunjang kuliah, kajian pembangunan karakter serta kajian strategis isu lokal hingga internasional. Kholil menyebarkan poster digital melalui media sosial sebagai strategi kampanye. “Saya bersama tim lebih fokus membuat program kerja. Ketika sudah terpilih bisa langsung menjalankan program tersebut,” lanjutnya.
Calon Ketua HMPS Studi Agama-Agama (SAA) Imam Khaidir Ali menegaskan, saat ini ia membawa visi misi dengan memperbaiki kekurangan dari periode sebelumnya. Menurutnya sumber daya mahasiswa prodi SAA siap membantu dalam menjalankan program kerja selanjutnya. “Periode sebelumnya lebih mementingkan eksistensi, kami lebih ke esensinya,” tegasnya.
Menurut Imam, yang mencalonkan diri menjadi Ketua dan Wakil Ketua HMPS SAA hanya satu paslon. Sehingga proses dalam pemeriksaan berkas sangat ketat dengan memperhatikan setiap berkas calon pendaftar dengan seksama. ”Data benar-benar diperiksa secara teliti, jika paslon lain datanya cacat maka itu salah satu kesalahan mereka tidak lolos berkas,” ujarnya.
Selaras dengan Kholil, Calon Ketua HMPS Aqidah Filsafat Islam (AFI), Kesya Amanda juga menilai kampanye harus tetap dilakukan meskipun hanya ada paslon tunggal. Saat itu, mahasiswa AFI yang mencalonkan diri sebanyak tiga orang, namun yang lolos hanya satu paslon saja. “Tidak ada persyaratan khusus bagi paslon tunggal untuk tidak melakukan kampanye, maka kami tetap kampanye,” ucapnya Sabtu (16/12).
Lanjut, Kesya memaparkan visi misinya yaitu menegakan pembaharuan untuk mewujudkan Prodi AFI yang berprestasi sebagai pelopor yg inovatif, aspiratif, dan kompetitif. “Target kampanye kita tentunya kepada mahasiswa Prodi AFI,” lanjutnya.
Setara dengan Imam, Calon Ketua HMPS Ilmu Hadits (IH) Aizzatul Amanah menegaskan, Prodi IH hanya mendaftarkan satu paslon Ketua dan Wakil Ketua HMPS saja. “Meskipun kita menjadi aklamasi, tapi sebisa mungkin jangan ada Golongan Putih (Golput),” tuturnya, Jumat (15/12).
Menurut Aizzatul, kampanye penting dilakukan meskipun aklamasi. Visi misi merupakan gagasan, ucap Aizzatul, sebagai bahan program untuk satu periode masa jabatannya kedepan. “Maka dari itu kita tetap melakukan kampanye,” katanya.
Lanjut, Aizzatul mengungkapkan, program kerjanya yang saat ini tidak banyak. Hal tersebut disebabkan karena HMPS IH baru terbentuk pada tahun 2022 silam. Namun, ia memiliki program unggulan yaitu Pusat Kajian Hadis (PKH). “Saya ingin memberdayakan mahasiswa IH untuk andil dalam PKH tersebut,” lanjutnya.
Di sisi lain, Calon Ketua HMPS Ilmu Tasawuf (IT), Faiz Hanan mengungkapkan, penyebab aklamasi Prodi IT karena memang satu paslon yang mendaftar. Ia menilai pemaparan visi misi pada saat kampanye itu penting.
Lanjut Faiz, tujuannya agar mahasiswa mengetahui langkah yang akan dikerjakan paslon ketua dan wakil HMPS yang baru. “Memperkenalkan diri dan mengambil hati mahasiswa agar ikut serta dalam kepengurusan HMPS periode selanjutnya,” katanya, Jumat (15/12).
Visi misi menjadi ketua, tegas Faiz, menjadikan HMPS IT organisasi yang aspiratif, inovatif dan adaptif sehingga menciptakan rumah yang bersih, nyaman, dan layak huni bagi mahasiswa. Selain itu, membumikan nilai-nilai tasawuf pada mahasiswa sehingga para mahasiswa dapat memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Saya membawa visi misi ini sebagai program periode kedepan,” pungkasnya.
Institut sempat menghubungi Amir Shofarullah Syamsuddin selaku Koordinator KPM Fakultas Ushuluddin melalui telepon pada Sabtu (15/12). “Saya sedang di luar, nanti saya jawab,” ucapnya. Namun hingga saat berita ini terbit, Amir tak kunjung memberikan jawabannya.
Reporter: SAA
Editor: Shintia Rahayu Safitri