39 Tahun Berdiri, LPM Institut Selalu Berdedikasi

39 Tahun Berdiri, LPM Institut Selalu Berdedikasi

Read Time:2 Minute, 13 Second
39 Tahun Berdiri, LPM Institut Selalu Berdedikasi

LPM Institut menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun. Adapun kegiatannya yakni seminar umum, sharing sessions serta potong tumpeng bersama alumni LPM Institut. 


Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut menyelenggarakan seminar umum dengan tema “Independensi Pers Mahasiswa dalam Berekspresi”. Acara ini merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis ke-39 LPM Institut dan bertempat di Aula Student Center pada Sabtu (23/12). 

Seminar tersebut menghadirkan Ade Wahyudin dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers dan Erik Tanjung dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. Adapun tamu undangan yang turut hadir yakni Ketua Forum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Muhammad Ansorullah, anggota LPM Institut, mahasiswa UKM serta berbagai pers mahasiswa Jabodetabek. 

Setelah seminar terdapat acara puncak yaitu sharing session dengan alumni dan pemotongan tumpeng. Acara puncak dihadiri oleh pendiri LPM Institut Safari ANS serta alumni lainnya seperti Nanang Syaikhu, Ade Alawi, M.S Wibowo dan beberapa alumni yang bekerja di media arus utama. 

Pemotongan tumpeng diwakilkan oleh Safari ANS, Ade Alawi, Nanang Syaikhu serta Muhammad Naufal Waliyyuddin. Diiringi lagu Selamat Ulang Tahun karya Jamrud yang dimainkan oleh UKM KMM Riak. Acara Dies Natalis ditutup dengan pentas seni dari bakal calon anggota LPM Institut dan musik dari UKM KMM Riak. 

Safari ANS berpesan kepada hadirin untuk terus berjuang dan pantang menyerah. Menurutnya sekali Anda menjadi jurnalis, ucapnya, maka seumur hidup akan tetap menjadi jurnalis. Selalu tegakkan kebenaran dalam dunia pers. 

Lanjut Safari, di tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia hanya ada dua Universitas Islam Negeri (UIN) dan LPM yang disegani serta menjadi panutan yaitu UIN Jakarta dengan LPM Institut dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan LPM Arena. “Maju terus, pantang menyerah, dan harus bisa bersaing dalam persaingan media serta selalu suarakan kebenaran,” ujar Safari, Sabtu (23/12).

Selain Safari, alumni LPM Institut lainnya, Ade Alawi turut mengungkapkan harapannya. Ia berharap LPM Institut dapat terus menciptakan regenerasi jurnalis yang menginspirasi dan bisa menjadi jembatan atau saluran suara masyarakat. “Semoga terus mampu menampung suara-suara dari mahasiswa maupun masyarakat,” kata Ade, Sabtu (23/12).

Pemimpin Umum LPM Institut Muhammad Naufal Waliyyuddin menjelaskan, tema Independensi Pers Mahasiswa dalam Berpendapat menarik untuk dibahas. Menurutnya terkadang civitas academica masih mempertanyakan independensi pers mahasiswa. “LPM Institut jelas berpihak pada kebenaran dan selalu berdedikasi terhadap kepentingan publik khususnya civitas academica UIN Jakarta,” jelas  Naufal, Sabtu (23/12).

Lanjut, ia juga menyampaikan rasa bangganya kepada panitia Dies Natalis yang mampu memberikan kesan yang baik kepada civitas academica UIN Jakarta ataupun pers mahasiswa Jabodetabek. Dies Natalis kali ini menampilkan karya-karya LPM Institut sejak tahun 1984 hingga 2023. “Semoga nantinya LPM Institut selalu memberikan karya-karya yang spektakuler, berkualitas, dan bermanfaat bagi para pembacanya,” pungkasnya. 

Reporter: Desy Rahayu

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Cacat Era Jokowi Previous post Cacat Era Jokowi
Dukungan Mental untuk Penyandang Down Syndrome Next post Dukungan Mental untuk Penyandang Down Syndrome