UIN Jakarta kembali mengembangkan wadah inspiratif dalam menulis. Pada Kamis (28/12) UIN Jakarta meluncurkan UIN Jakarta Press sebagai penerbitan di kampus.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan acara Launching Press dan Store pada Kamis (28/12). Acara tersebut mengusung tema “Menginspirasi dengan Tulisan, Membentuk Masa Depan dengan Pengetahuan.” Acara yang bertempat di Auditorium Harun Nasution ini dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) I, Warek II, Dekanat Fakultas, Kepala Perpustakaan UIN Jakarta, para civitas academica UIN Jakarta dan beberapa tamu undangan.
Beberapa rangkaian acara turut menghiasi, di antaranya Tari Piring, penampilan dari G-Star, Penampilan University of Denations, Sharing Session, Akustik, Fashion Show Merchandise UIN Jakarta Press Store. Peresmian UIN Jakarta Press diwakili oleh Warek Imam Subchi dengan menekan alat elektronik menggunakan sidik jari.
Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Ummi Masruroh, menyampaikan UIN Jakarta Press memulai cetakan pertamanya pada 2012 silam. Kemudian mengalami vakum pada 2019, terangnya. Pada 2023 kembali aktif dan mulai berkembang, ia menyebutnya UIN Jakarta Press Reborn. “UIN Jakarta Press ini telah menyatukan 30 penerbit di UIN Jakarta menjadi single account—pengelola satu akun sesuai dengan aturan Perpustakaan Nasional (Perpusnas),” lanjutnya Kamis (28/12).
Lanjut Siti, UIN Press Reborn merupakan garda terdepan dalam menyuarakan pemikiran dan karya ilmiah. “Semua itu akan menuju pada literasi, inovasi penelitian, serta pemberdayaan penulis dan pengarang,” ucapnya, Kamis (28/12).
Siti juga mengharapkan, UIN Jakarta Press ini mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya disabilitas. “Maka kami hadirkan di acara ini, literasi inklusi dari disabilitas,” harapnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Amelia Fauzia turut mengapresiasi acara tersebut dan memberikan sambutannya. Ia mengatakan UIN Jakarta Press Reborn menjadi upaya kampus untuk memiliki penerbitan yang bereputasi tinggi.
Amelia turut menambahkan, selain itu juga sebagai proses membangun kembali untuk memperkuat kampus yang tidak hanya pusat pengajaran, tetapi bisa menciptakan ilmu pengetahuan. “Memiliki penerbitan berbasis universitas menjadi salah satu cita-cita yang ingin dimiliki kampus,” jelasnya, Kamis (28/12).
Ketua Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Nasional, Suharyanto mengatakan, ada 5.157.656 judul penerbitan secara global dan Indonesia. Indonesia menduduki peringkat 7 terbanyak dengan 159.330 terbitan. Lanjut Suharyanto, data dari Perpusnas selama 2022 ada 23.860 penerbit dan salah satunya merupakan UIN Jakarta Press. “Dari segi penerbitan masuk ke dalam 10 besar, tetapi indeks literasi dan kegemaran membaca masih jauh dari 10 besar,” katanya, Kamis (28/12).
Lanjut Suharyanto, berdasarkan International Standard Book Number (ISBN) Jumlah penerbitan pada (27/12) berjumlah 98.235 judul atau sebanyak nomor ISBN yang dikeluarkan 106.750 nomor. Dalam penyampaiannya Suharyanto berterima kasih kepada UIN Jakarta karena bisa bekerja sama dengan Perpusnas. Hal tersebut dikarenakan UIN Jakarta memiliki akun ISBN dari 30 akun ISBN yang ada di Perpusnas.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Salamah Agung memberikan respon positif terhadap UIN Jakarta Press ini. Menurutnya, aktifnya UIN Jakarta Press menjadi hal yang ditunggu teman-teman semua untuk semangat dalam menulis dan terakomodir oleh kampus. “Selama ini setiap perguruan tinggi pasti memiliki penerbitannya sendiri. Ini menjadi salah satu wahana untuk menyosialisasikan penerbitan yang dimiliki UIN Jakarta,” tutupnya.
Reporter: MA
Editor: Muhammad Naufal Waliyyuddin