Cari Penghasilan Tambahan, Mahasiswa Tempuh Jalur Ojol

Cari Penghasilan Tambahan, Mahasiswa Tempuh Jalur Ojol

Read Time:1 Minute, 52 Second
Cari Penghasilan Tambahan, Mahasiswa Tempuh Jalur Ojol

Beberapa mahasiswa memilih menjadi ojek online demi penghasilan tambahan. Meski fleksibel, pekerjaan ini menuntut mereka pintar mengatur waktu agar kuliah dan pekerjaan tetap seimbang. 


Beberapa mahasiswa memilih Ojek Online (Ojol) sebagai pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan di tengah kebutuhan hidup yang tinggi. Profesi ini dinilai fleksibel dan memungkinkan mereka mengatur jadwal sendiri, meskipun kerap terbentur oleh jadwal kuliah dan kegiatan lain. 

Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Perbandingan Mazhab, Marcel—bukan nama sebenarnya—memilih ojol sebagai pekerjaan sampingan untuk meringankan beban orang tua dalam membayar biaya kuliah. “Bekerja sampingan sebagai ojol membuat saya mempunyai pendapatan tambahan yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya, Rabu (6/11).

Meskipun pekerjaan ini membantu secara finansial, Marcel mengaku sering merasa kelelahan dan sulit fokus pada saat kuliah karena bekerja hingga larut malam. “Terkadang sulit untuk fokus penuh di kelas atau mengerjakan tugas dengan maksimal karena energi sudah terkuras,” tuturnya. 

Senada dengan Marcel, mahasiswa prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial, Radika Arsyil Kenedy juga memilih profesi ini karena jadwalnya yang fleksibel. Menurutnya, pekerjaan ini dapat menyesuaikan waktu kerja dengan kuliah. “Ojol ini waktunya fleksibel, tidak seperti pekerjaan lain yang punya jadwal tetap, setelah kuliah juga bisa langsung narik,” katanya, Rabu (6/11). 

Rasa lelah dan penurunan fokus juga dialami oleh Radika, terutama saat ia harus menghadapi tiga tanggung jawab seperti kuliah, organisasi, dan pekerjaan. “Dalam situasi seperti itu, kita harus bisa memilih skala prioritas, tapi jangan sampai kuliah hancur,” tuturnya.

Menurut Muhammad Sofyan Hapiz, mahasiswa Prodi Ilmu Politik, penghasilannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, jajan, dan lain-lain. “Penghasilan dari narik ojol cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis (7/11). 

Meski begitu, bekerja sebagai ojol juga menuntutnya untuk cermat dalam mengatur waktu dan menjaga nilai akademik. Sofyan mengungkapkan bahwa saat menghadapi ujian, ia akan sepenuhnya fokus pada kuliah dan menunda aktivitas bekerja sampingan sebagai ojol. “Di masa-masa ujian, saya fokus ke kuliah saja agar performa akademik tidak terganggu,” katanya. 

Bekerja sampingan sebagai ojol ini menunjukkan usaha Sofyan untuk mandiri di tengah tuntutan ekonomi yang semakin tinggi. “Dengan bekerja sebagai ojol, kebutuhan sehari-hari saya bisa terpenuhi, jadi tidak perlu minta lagi kepada orang tua,”  pungkas Sofyan.

Reporter: RY 
Editor: Rizka Id’ha Nuraini 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Mahasiswa Baru Melonjak, Ruang Kelas Tak Cukup Previous post Mahasiswa Baru Melonjak, Ruang Kelas Tak Cukup
Janji dan Solusi Paslon untuk Kesehatan Tangsel Next post Janji dan Solusi Paslon untuk Kesehatan Tangsel