Belum Merata Sosialisasi Kode Etik Mahasiswa

Belum Merata Sosialisasi Kode Etik Mahasiswa

Read Time:2 Minute, 25 Second
Belum Merata Sosialisasi Kode Etik Mahasiswa

Belum semua mahasiswa UIN Jakarta mengetahui kode etik yang berlaku. Pihak kampus juga mengakui sosialisasi lemah dan akan beralih ke kampanye media sosial dan digital.


Sejumlah mahasiswa menilai Kode Etik Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta belum tersosialisasi secara efektif. Kode Etik Mahasiswa UIN Jakarta sebagaimana Keputusan Rektor Nomor 752 Tahun 2025 telah disahkan semenjak 3 September 2025. Meski demikian, aturan yang seharusnya menjadi cerminan identitas mahasiswa itu, berujung dengan ketidaktahuan.

Kamila Puja Primaniza, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengaku familiar dengan Kode Etik Mahasiswa. Namun, ia menilai upaya sosialisasi yang dilakukan pihak kampus masih belum optimal. “Sosialisasinya kurang rutin dan banyak mahasiswa yang anggap aturan itu gak terlalu ketat diterapkan, jadi sering diabaikan,” ungkap Kamila saat diwawancarai, Selasa (4/11).

Kamila menyarankan metode sosialisasi secara digital menggunakan video singkat yang menarik. “Menurut saya sosialisasi yang efektif bisa lewat Instagram, TikTok, dan video singkat yang menarik. Bisa juga lewat infografis di grup WhatsApp atau banner digital di kampus,” ujarnya.

Ketidaktahuan terhadap kode etik ini juga terjadi pada Salsabila Aulia Putri, mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Ia mengaku belum mendapat informasi dari kampus tentang aturan tersebut. Salsabila menilai upaya kampus dalam menyampaikan aturan tersebut juga belum memadai. “Saya belum tahu jelas tentang aturan mahasiswa, dari pihak kampus juga belum mensosialisasikan aturan secara jelas,” ujarnya saat diwawancarai, Rabu (26/11). 

Sementara itu Syafira Nadhita Utami, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) mengaku pertama kali mengetahui peraturan tersebut dari dosen di kelas, bukan dari kanal resmi UIN Jakarta. Ia juga menyoroti adanya kelonggaran aturan di fakultasnya. “Menurut saya di FISIP tidak terlalu dipermasalahkan,” kata Syafira, Selasa (4/11).

Syafira juga berpendapat bahwa sosialisasi pihak kampus soal Kode Etik Mahasiswa melalui media sosial belum efektif. Katanya, perlu pendekatan langsung agar pesan tersampaikan dengan lebih baik. “Soalnya kan kalo lewat medsos gak semua orang melihat,” katanya.

Muhammad Furqon, Ketua Tim Kemahasiswaan dan Alumni UIN Jakarta membenarkan adanya kendala dalam memastikan kepatuhan mahasiswa. “Mahasiswa cenderung menganggap sudah tahu, sehingga kurang aktif mencari informasi pembaruan,” tegasnya ketika diwawancarai, Rabu (5/11).

Lanjutnya, Furqon juga mengidentifikasi bahwa sikap apatis mahasiswa lama terhadap aturan sebagai hambatan utama efektivitas sosialisasi. Namun, ia juga membenarkan bahwa kanal resmi seperti akun kemahasiswaan dan penyampaian dari dosen belum efektif. “Sikap apatis dari sebagian mahasiswa lama memicu hambatan utama sosialisasi. Dan kanal resmi seperti akun kemahasiswaan dan penyampaian lewat dosen juga belum efektif menjangkau seluruh target,” imbuhnya.

Menyikapi kritik dan kendala tersebut, Tim Kemahasiswaan berencana untuk mengubah pendekatan. Furqon menjanjikan transisi dari sosialisasi administratif menjadi kampanye budaya dan digital yang terintegrasi. “Strategi kami ke depan adalah beralih dari sosialisasi administratif menjadi kampanye budaya dan digital yang terintegrasi,” ucapnya.

Kedepannya, kata Furqon, pihak kampus juga akan mengoptimalkan peran Dosen Pembimbing Akademik (PA) dalam mengingatkan kode etik. Selain itu, ia juga akan  melibatkan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) untuk menjadi “duta kepatuhan” agar sosialisasi bersifat peer-to-peer dan lebih merata.

Reporter: TA
Editor: Irsal Nurvikriyansah

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Wujud Keresahan atas Politik Organisasi Ekstra Previous post Wujud Keresahan atas Politik Organisasi Ekstra
Water Drinking Fountain Tidak Berfungsi Optimal Next post Water Drinking Fountain Tidak Berfungsi Optimal