M Theory, Teori Segalanya

Read Time:2 Minute, 3 Second


Buku : The Grand Design
Penulis : Stephen Hawking dan Leonard Mlodinow
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
TahunTerbit : 2011
ISBN : 978-979-22-6439-5
Tebal Buku : 203 Halaman

Selagi hidup di dunia nan luas yang kadang asih kadang zalim, manusia selalu melontarkan selaksa tanya: Kapan dan bagaimana alam semesta bermula? Dari mana segalanya berasal? Bagaimana campur tangan Tuhan dalam rancang agung alam semesta?

Stephen Hawking merupakan fisikawan yang terkemuka asal Inggris. Karyanya yang berjudul ‘The Grand Design’ ditulis bersama fisikawan Amerika Serikat, Leonard Mlodinow sebagai sebuah sajian pemikiran sains terkini mengenai misteri alam semesta.

Dalam buku ini, berbagai pertanyaan yang dihabiskan sepanjang waktu mengenai alam semesta secara tradisional adalah pertanyaan filosofi, akan tetapi filsafat sudah mati. Filsafat sudah tidak bisa mengimbangi kemajuan sains, terutama fisika.

Menurut konsep tradisional alam semesta, benda bergerak sepanjang jalur yang tertera jelas dan punya sejarah yang tentu. Namun, tak dapat menerangkan perilaku ajaib yang teramati pada skala keberadaan atom dan sub atom. Maka, diperlukan kerangka berbeda, bernama fisika kuantum yang terbukti akurat dalam memperkirakan peristiwa skala tersebut.

Selain itu, hawking juga membangun teori pamungkas alam semesta, yang akan mencakup segala gaya dan memprediksi tiap pengamatan teori, yakni teori-M (M-theory). Teori-M adalah satu-satunya model yang harus dimiliki teori pamungkas, dan teori ini yang menjadi dasar sebagian besar diskusi sesudahnya.

Di satu sisi, Hawking juga memaparkan bagaimana determinisme sains pertama kali diajukan. Hukum yang sudah diketahui barulah hukum gerak dan gravitasi newton, kemudian kedua hukum ini diperluas oleh Albert Einstein dalam teori relativitasnya. Namun, bagaimana hukum-hukum lain mengatur aspek alam semesta.

Bagi Hawking hukum-hukum tersebut hanya mampu memberitahu bagaimana alam semesta berperilaku, tapi tidak menjawab pertanyaan mengapa ada sesuatu, bukan ketiadaan. Berdasarkan alasan-alasan itu, Teori-M adalah satu-satunya kandidat teori alam semesta yang lengkap.

Dalam pandangan demikian, diakui bahwa ada sesuatu yang tak perlu pencipta, dan sesuatu itu disebut Tuhan. Argumen demikian dikenal dengan argumen sebab pertama (first cause) yang mendukung keberadaan Tuhan. Tapi, buku ini menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu semuanya bisa dijawab dalam ranah sains, Tak perlu menghadirkan Tuhan untuk memulai alam semesta.

Begitu pula sebuah gagasan yang dikembangkan Thales dari Miletos (kira-kira 624 SM – 546 SM), bahwa dunia dan kejadian-kejadian rumit di sekeliling bisa direduksi ke kaidah sederhana dan dijelaskan tanpa perlu membawa penjelasan mitos atau teologis.

Buku ini juga berusaha menjabarkan bahwa segala sesuatu ada kausulnya. Keberadaan manusia di dunia dan untuk apa manusia diciptakan menjadi pertanyaan, dan kemampuan berpikir manusia menjadi tolak ukur seberapa jauh manusia menjawab pertanyaan itu. (Sayid Muarief)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post IDS, Lestarikan Ordo Odonata
Next post Modifikasi Paradigma Beragama