Kiprah Partai Islam di 2014

Read Time:1 Minute, 26 Second

Diskusi Publik dan Buka Puasa Bersama bertemakan Respon Kelompok Islam Terhadap Pemilu 2014 di Aula Student Center, Rabu (17/7).

Perolehan suara partai Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin surut pada dua kali pemilu terakhir. Sedangkan pada tahun ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang mengalami cobaan dari Allah.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat, Khalil Ridwan pada diskusi publik yang bertema Respon Kelompok Islam Terhadap Pemilu 2014. Kurangnya dukungan terhadap partai Islam menurutnya, dikarenakan kesadaran umat muslim akan politik, padahal Islam adalah agama dan negara.

Ia menambahkan, Islam mencakup ekonomi, agama, dan politik. Selain itu, politik yang merupakan bagian dari dakwah juga dapat disosialisikan melalui masjid. “Masjid harus menjadi pusat kegiatan umat termasuk politik, dirikan pengajian politik islam,” tuturnya, Rabu (17/7).

Khalil berpendapat, ustaz ataupun kiai-kiai dapat memanfaatkan jemaahnya untuk memilih pemimpin sesuai dengan pilihan kiainya. Caranya dengan mengundang jemaah ke pesantren, kemudian diberikan ceramah tentang politik lalu diberi uang. Dengan begitu ia optimis partai Islam akan mendulang suara yang banyak.

Tidak sependapat dengan Khalil, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Gun Gun Heryanto melihat hal yang dilakukan kiai seperti itu merupakan bagian dari transaksional politik dan kapitalisasi suara. “Persuasif boleh, tapi masyarakat punya hak suara,” tegasnya.
   
Menurutnya, pesantren dapat dijadikan lumbung pemberdayaan umat, sehingga umat mendapatkan pendidikan politik yang baik. Ia tidak setuju jika pesantren dijadikan lumbung perolehan suara.

Bila partai Islam terus mengandalkan transaksional politik dan kapitalisasi suara, bagi Gun Gun hal tersebut mudah dikalahkan oleh partai nasionalis lain yang memiliki banyak modal dan bisa memanfaatkan media untuk sosialisasi. “Penyebab berkurangnya perolehan suara pada partai Islam juga dikarenakan kasus korupsi yang dilakukan oleh kader partai Islam,” tegasnya. (Dewi Maryam)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Modifikasi Paradigma Beragama
Next post Evaluasi Dosen Memberatkan Mahasiswa