Madu, Sumber Devisa Negara

Read Time:1 Minute, 15 Second

Direktur Utama PT. Madu Pramuka, Wawan Darmawan akan meningkatkan produksi madu untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, Wawan juga akan meningkatkan lagi kualitas Madu Pramuka agar bisa bersaing di pasar internasional dan menjadikan sumber devisa negara. Madu Pramuka merupakan salah satu badan usaha Kwartil Nasioal Gerakan Pramuka.
“Kami ingin Indonesia bisa menjadi penghasil madu terbesar. Ini peluang yang luar biasa yang bisa menjadi pemasukan untuk negara,” ujar Wawan usai Pelatihan Budidaya Lebah dan Pengembangan Usaha Madu Pramuka Angkatan 1 di Buperta Cibubur, Senin (15/9).
Wawan menjelaskan, Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan 2,5 juta ton madu. Menurutnya itu angka yang sangat besar dan harus dimanfaatkan dengan baik. Untuk tahun 2014, PT. Madu Pramuka bisa menghasilkan 10 ton madu dengan omset Rp 32 miliar.
Ketua Kwartil Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault optimis mampu mengembangkan Madu Pramuka hingga ke negara-negara lain. “Kita punya lahan yang luas kok. Jangan Australia dan Thailand lagi yang menjadi negara penghasil madu terbesar,” ucapnya.
Adhyaksa berharap, adanya pelatihan budidaya lebah dan pengembangan usaha madu pramuka ini, seluruh peserta bisa mempraktikannya langsung agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, melalui kegiatan tersebut produksi Madu Pramuka bisa meningkat hingga 20 sampai 25 ton pertahun. Atau setara dengan pemasukan anggaran Rp 50 miliar.
Soal kualitas, Madu Pramuka bisa diadu. Mantan Meteri Pemuda dan Olahraga itu mengatakan, kualitas Madu Pramuka setara dengan madu-madu internasional. “Madu Pramuka yang hitam setara dengan kualitas Madu Asider asal Yaman yang dibandrol Rp 7 juta,” ujarnya.
Uswah, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post ‘Seni untuk Rakyat’ Pramoedya
Next post Tiga Pandangan Berbeda tentang Konsep Kenabian