Jalani Hobi Sambil Berdakwah

Read Time:2 Minute, 39 Second

Ciptakan karya kreatif dengan seni visual. Desain grafis pun jadi kunci dalam berdakwah.

Kecintaan dalam bidang desain grafis dan ajaran agama Islam mampu menggugah Vanny Rosa menjadi seorang visualis dakwah. Bagi mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi  (Fidikom), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, sangatlah menyenangkan bila desain grafis karyanya dapat menginspirasi banyak orang.

Sebelumnya, desain grafis yang Vanny buat hanyalah desain grafis biasa yang tidak mengandung nilai Islami. Kemudian saat kuliah ia terinspirasi oleh seorang visualis dakwah yang berprofesi sebagai ilustrator buku Islami. Sejak saat itu, ia pun mulai memasukkan unsur Islami dalam setiap desainnya.

Perempuan kelahiran Surabaya 13 Agustus 1995 ini  bercerita, ia belajar desain grafis secara otodidak menggunakan salah satu softwaredesain. Bermula, ketika Vanny duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan berlanjut sampai sekarang. “Awalnya nyoba-nyobaedit foto pakai Adobe Photoshop, terus asyik akhirnya di rumah suka eksplor sendiri deh,” katanya, Jumat(4/3).

Dulu, Vanny banyak mempelajari desain grafis lewat buku-buku tutorial yang ia beli. Namun sekarang ia cukup melihat video desain diYoutube, Setelah itu ia pun langsung mempraktikkan desain grafis tersebut di rumah, jika masih bingung, Vanny tak malu bertanya dengan siapapun mengenai desain grafis yang hendak dibuatnya. Lebih lagi, dari hobi desain grafis tersebut, Vanny dapat menghasilkan uang dan mampu membiayai sendiri kuliahnya selama di UIN Jakarta.

“Aku berusaha untuk hidup mandiri. Makanya aku sering ikut lomba, lumayan bukan cuma dapat pengalaman dan prestasi, tapi juga uang,” cetus perempuan asli Surabaya ini.

Berkat keahliannya dalam desain grafis, pada 2011 Vanny menjadi juara 1 lomba desain Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBPI). Tak hanya itu, beragam perlombaan pernah ia juarai, seperti juara 1 Artwork kategori Tipografi, Gemar Project, Hijabographic, dan Syarekat Kreatifiyah, serta juara 1 desain poster, Islamic Festival Competition, FSI, FISIP Universitas Indonesia (UI).

Lantaran banyaknya prestasi desain grafis yang ia raih, kini Vanny sering kali menjadi narasumber dalam beberapa acara di kampus dan sekolah-sekolah. Dalam acara tersebut Vanny memberikan pelatihan desain grafis langsung kepada para peserta. Di sisi lain, menurunnya minat masyarakat dalam mempelajari pengetahuan agama membuat Vanny kian serius berdakwah dengan cara yang lebih kreatif melalui desain grafis.

Oleh karena itu, sebagai visualis dakwah, Vanny dituntut untuk selalu memberikan sentuhan Islami dalam setiap karya desain grafisnya. Dengan karya desainnya tersebut, ia menginginkan masyarakat khususnya mahasiswa akan tertarik untuk membaca dan menerapkannya dalam keseharian. “Harus pakai cara yang fresh supaya pesan-pesan Islam bisa dimengerti semua orang,” ungkapnya.

Sudah menjadi kewajiban bagi tiap orang, tambah Vanny, untuk berbagi wawasan dan pengetahuan yang tentu saja sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Caranya pun pasti berbeda-beda. “Misal suka menulis ya sampaikan ilmu lewat tulisan. Atau suka desain grafis ya lewat desain. Kalau bisa nyampeinnya juga dengan kreatif,” jelas perempuan yang juga guru desain grafis ini.

Satu hal yang selalu memicu semangat Vanny, yakni dirinya ingin orang-orang muslim itu kreatif dan melek teknologi. Ia pun berharap agar semakin banyak desainer yang menguasai ajaran-ajaran Islam. Sehingga nantinya desainer tak hanya bisa desain tapi juga dapat berdakwah dan menyampaikan nilai-nilai Islam dengan desainnya. “Orang Islam harus bangkit. Jangan sampai terbelakang. Jadi yang pintar dan canggih enggak hanya non-muslim aja,” pungkasnya.

Jeanita Kirana

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Alokasi Dana FSDAL Tanpa Keterbukaan
Next post 35 Rumah Warga Habis Dilalap Si Jago Merah