Read Time:3 Minute, 3 Second
Judul : Anarchist From Colony
Sutradara : Lee Joon-ik
Durasi : 129 menit
Tanggal Rilis : 28 Juni 2017
Genre : Drama, Biografi, Sejarah
Jepang, 1921. Seorang kusir berwajah Korea tengah mengantar penumpang berwajah Jepang. Setibanya di tempat tujuan, sang kusir tidak mendapat bayaran dengan tarif yang sesuai. Kusir lantas protes dengan penumpang Jepang tersebut. Nahas, dirinya justru dipukuli dan ditendangi oleh sang penumpang. Aksi seperti ini kerap kali Ia rasakan sebagai bentuk kesemena-menaan Jepang yang kala itu menjajah negerinya.
Kusir tersebut bernama Park Yeol (Lee Je-Hoon), Ia bekerja sebagai kusir di wilayah Tokyo, Jepang. Park Yeol sangat gencar melawan penindasan yang dilakukan oleh Jepang terhadap rakyat Korea. Protes kerap kali dilancarkan, namun hasilnya nihil. Pemerintah Jepang sama sekali tak menggubris keberadaan kelompok pemberontakan seperti yang Park Yeol lakukan.
Seusai bekerja, Park Yeol singgah di salah satu kedai makan. Ia bertemu dengan Kaneko
Fumiko (Choi Hee-Seo), salah seorang perempuan Jepang penganut paham nihilisme.
Kaneko sebelumnya sudah mendengar kabar tentang Park Yeol, seorang pemberontak Korea. Kaneko, sekalipun keturunan Jepang, tetapi Ia turut membenci tindakan Jepang yang menindas rakyat Korea.
Singkatnya, Park Yeol menjelaskan strategi untuk melakukan aksi peledakan bom di hari
ulang tahun Putra Mahkota Jepang. Tanpa pikir panjang, Kaneko sepakat dengan gagasan dan bergabung dengan kelompok pemberontak Korea bersama Park Yeol. Bahkan Ia memberikan gagasan yang lebih gila, yaitu dirinyalah yang nanti akan melancarkan aksi peledakkan bom
dalam pemberontakan tersebut.
Pada tahun 1923, sebelum aksi peledakkan dilaksanakan, gempa melanda wilayah Kanto,
Jepang. Kejadian ini menghancurkan kota Tokyo dan sekitarnya. Kestabilan pemerintahan Jepang goyah. Akhirnya diadakan pertemuan internal pemerintah Jepang. Mantan Menteri Dalam Negeri, Mizuno (Kim In-Woo) yang secara pribadi membenci turunan Korea, akhirnya memfitnah warga Korea. Ia menyatakan kebohongan bahwa rakyat Korea akan memanfaatkan situasi ini untuk melakukan pemberontakan dengan meracuni sumur-sumur warga Jepang.
Atas pernyataan Mizuno, pemerintah Jepang mempercayai dan melakukan darurat militer
guna menstabilkan keadaan Jepang. Operasi Darurat Militer dikabarkan melalui saluran radio kepada rakyat Jepang. Berita ini membuat para sayap kanan melakukan aksi membabi buta untuk membunuh rakyat Korea yang ada di Jepang. Kabar ini pun terdengar sampai ke kelompok Anarkis yang dipimpin Park Yeol.
Dalam menghadapi situasi yang ada, Park Yeol menginisiasi agar para kelompok anarkis
menyerahkan diri pada kepolisian Jepang. Baginya, hal ini dilakukan guna mengantisipasi ancaman serangan oleh para sayap kanan Jepang. Selain itu, bertujuan pula mengamankan aksi-aksi serangan kelompok anarkis yang akan dilakukan kedepannya. Tidak disangka, Kaneko turut menyerahkan diri, Ia juga mengaku terlibat aksi peracunan sumur di Jepang.
Saat berada di tahanan sementara, Park Yeol, Kaneko, dan rekan-rekannya diinterogasi oleh
pihak kepolisian. Seluruh rekan Park Yeol dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan,
sedangkan Park Yeol dan Kaneko mengaku bahwa dirinya masing-masing ikut andil dalam melakukan peracunan sumur di Jepang. Hingga akhirnya, Park Yeol dan Kaneko dipindahkan ke penjara negara.
Interogasi terus dilakukan oleh pihak kepolisian guna mendalami kasus peracunan sumur di Jepang, dengan terduga Park Yeol dan Kaneko. Dalam interogasinya, Park Yeol mengajukan beberapa syarat agar mau diinterogasi. Salah satunya, meminta untuk diberikan sesi foto bersama Kaneko di dalam ruang interogasi.
Kelakuan keduanya membuat Park Yeol dan Kaneko dipisahkan ke dua wilayah penjara yang terpisah. Keduanya saling hilang kabar keberadaannya masing-masing. Tak berselang lama, Park Yeol menerima kabar bahwa Kaneko telah mati dengan cara bunuh diri. Ia pun mengabarkan rekan-rekannya untuk mengusut terkait kematian Kaneko. Setelah ditelusuri, terdapat bekas cekikan di leher Kaneko. Tidak lama kemudian, Park Yeol dibebaskan dari penjara setelah kemerdekaan Korea pada 1946.
Anarchist From Colony sebagai film bergenre drama histori, diangkat dari kisah nyata saat
penjajahan Jepang terhadap Korea. Film yang disutradarai Lee Joon-Ik ini berhasil
menggambarkan bentuk hubungan antara individu anarki yang direpresentasikan oleh Lee Je-Hoon dan Choi Hee-Seo. Film ini layak disuguhkan kepada kalangan luas sebab
menyuguhkan perspektif yang beda dalam segmentasi penjajahan.
MIA
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating