Read Time:1 Minute, 55 Second
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada serta seluruh dekan dari setiap fakultas mengadakan rapat pimpinan (rapim) di ruang sidang Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 16 Desember 2016. Dalam rapim tersebut membahas tentang kesiapan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) untuk pindah ke gedung baru, bersebelahan dengan Asrama Putra di Jalan Tarumanegara, Pisangan, Ciputat. Akan tetapi, Dekan FEB tidak menyatakan kesiapannya, sehingga rapim belum menghasilkan keputusan akhir.
Oleh sebab itu, Dede Rosyada memberikan kesempatan pada fakultas lain untuk melakukan perpindahan gedung. Kemudian dibuatlah beberapa opsi fakultas yang bersedia pindah gedung. “Pertama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kedua Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, ketiga Fakultas Adab dan Humaniora ini juga,” ungkap Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Sukron Kamil, Rabu (4/1).
Saat dijumpai di ruangannya, Sukron membenarkan tentang kepindahan gedung FAH. “Ketika rapat itu semua diam, saya langsung angkat tangan,” katanya. Selain itu, Sukron menambahkan, alasan kepindahan gedung FAH ke lokasi yang tersebut, lantaran FAH akan membuka beberapa jurusan baru. “Bahasa dan Budaya Muslim Jepang dan Cina (Asia Timur), dan Sastra Islam Indonesia masih delay di LP2M,” ujarnya.
Informasi mengenai keputusan Dekan FAH tersebut yang dinilai terlalu cepat, itu membuat mahasiswa FAH mengeluhkan keputusan tersebut. Salah satunya Murojab Nugraha, mahasiswa Tarjamah semester tujuh. Murojab mengatakan, lokasi gedung yang baru itu menyulitkan akses mahasiswa terhadap pusat univesitas seperti Perpustakaan Pusat dan Rektorat.
Gedung FAH rencananya akan mulai digunakan pada bulan Maret 2017, berlokasi di Jalan Tarumanegara, Pisangan, Ciputat. Bersebelahan dengan Kopertais. Namun jarak antara pusat kampus dengan gedung FAH yang asalnya hanya beberapa meter. Sekarang menjadi 1 km, itu mendapat keluhan dari mahasiswa. “Saya khawatir jarak gedung FAH yang baru cukup jauh dari fakultas manapun, akan membuat mahasiswa sulit bergaul,” kata Muhammad Fakhri mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester tiga.
Menanggapi keluhan para mahasiswa, Sukron mengatakan, meskipun jarak antara gedung FAH yang baru dengan pusat kampus itu lebih jauh tapi menurutnya hal itu seharusnya bisa membuat mahasiswa memiliki daya juang lebih untuk menghadapi perubahan tersebut. Dalam pandangannya itu bukan merupakan alasan bagi mahasiswa. “Bagi yang gak punya kendaraan mereka bisa jalan kaki, itu kan sehat,” ujarnya.
Sukron menambahkan, rencananya sosialisasi tentang perpindahan FAH ke gedung baru itu akan dilaksanakan minggu depan, dengan mengumpulkan perwakilan dari para mahasiswa. “Nanti mungkin minggu depan akan dikumpulkan mahasiswa untuk membahas desain ruangan seperti apa,” katanya.
FFA
Average Rating