UIN Belum Ramah Disabilitas

Read Time:1 Minute, 45 Second

Saat ini Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sedang dalam proses World Class University. Akan tetapi, terdapat beberapa fasilitas yang belum terpenuhi bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Terlebih, awal September 2018 nanti UIN Jakarta akan kehadiran mahasiswa yang akan baru melaksanakan perkuliahan.
Beberapa fasilitas khusus disabilitas yang belum terpenuhi ada di Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) dan Fakultas Psikologi (FPsi). FDI dan FPsi sampai saat ini belum memiliki lift maupun tangga khusus. Walaupun pada umumnya semua fakultas di UIN Jakarta belum memiliki tangga khusus, namun memiliki fasilitas lift.
Salah satu mahasiswa penyandang disabilitas ialah Reza Wahyudi. Mahasiswa semester dua ini merasa kesulitan saat beraktivitas dalam menaiki dan menuruni tangga ketika sedang berkuliah di FDI. Ia harus berjuang naik dan turun tangga dengan tongkatnya. “Dulu kaki saya sampai keram,” keluh anak kedua dari tiga bersaudara ini, Rabu (23/5).
Menurut Reza, pengadaan fasilitas seperti lift atau paling tidak tangga khusus untuk akses para disabilitas itu adalah sebuah keharusan. “Harusnya dibangun untuk mempermudah akses naik turunnya,” gagas alumni Pondok Pesantren Daarul Mughni Bogor ini.
Lebih lanjut Reza menuturkan, tidak menutup kemungkinan pada tahun yang akan datang ada mahasiswa lain yang seperti dirinya. Karena itu, ia berharap kepada pihak UIN untuk menyediakan segala fasilitas yang memudahkan bagi mahasiswanya.
Menanggapi hal demikian, Kepala Bagian Umum UIN Jakarta Encep Dimyati mengatakan, untuk pengadaan lift di FDI dan FPsi tidak memungkinkan. Hanya bangunan yang terdiri dari minimal 5 lantai yang bisa dibangun lift. “Kalau di bawah 5 lantai, tidak bisa pakai lift,” ujar Encep saat ditemui di ruangannya, Kamis (24/5).
Ia menambahkan, pengadaan lift di FDI dan FPsi tidak memungkinkan. Solusi yang ditawarkannya untuk disabilitas adalah pengadaan tangga khusus saja. Namun, ia mengeluhkan anggaran yang dipotong pemerintah setiap tahunnya akan menghambat pengadaan fasilitas seperti hal-hal demikian. “Anggaran untuk pemeliharaan kampus saja kurang,” ungkapnya.
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Abdul Halim Mahmudi menambahkan, untuk mengatasi keluhan mahasiswa seperti Reza adalah dengan menyediakan kelas khusus disabilitas di lantai bawah. “Kelas-kelasnya di bawah, untuk yang disabilitas. Bisa saja diadakan lift, tapi biayanya akan sangat besar dan tergantung kebijakan fakultas masing-masing,” ujarnya, Kamis (24/5).  

N

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Permasalahan Lift Belum Tuntas
Next post Islam Bukan Terorisme