Read Time:3 Minute, 11 Second
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia beberapa waktu lalu sontak menghebohkan masyarakat. Virus yang penyebarannya sangat cepat ini pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 lalu. Di Indonesia sendiri, per tanggal 17 Maret 2020 sebanyak 172 orang dinyatakan positif COVID-19.
Tidak hanya Indonesia, beberapa negara lain pun banyak yang terjangkit Corona. Bahkan di Tiongkok, virus ini mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia. Tak ayal, World Health Organization (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai pandemic setelah lebih dari 100 negara terinfeksi.
Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengeluarkan surat Edaran Rektor Nomor B.885/R/HK.007/3/2020 Tentang Kebijakan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Terkait Pencegahan Penyebaran COVID-19 pada Senin (16/3).
Isi dari surat edaran tersebut diantaranya imbauan kegiatan pembelajaran online, tidak melaksanakan pertemuan atau acara yang melibatkan orang dalam jumlah besar, menghimbau mahasiswa untuk tidak mengunjungi tempat keramaian, serta melarang seluruh pegawai untuk bepergian ke luar negeri.
Atas upaya antisipasi yang dilakukan oleh pihak kampus, beberapa mahasiswa UIN Jakarta sangat menyetujui hal tersebut. Salah satu tanggapan berasal dari Mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Hani Alicia Islamy. Baginya, keputusan rektor adalah solusi yang efektif. “Dengan maraknya penyebaran COVID-19, pembelajaran online menjadi solusi. Kita juga dapat lebih memanfaatkan sistem e-learning,” katanya, Senin (16/3).
Sementara itu, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Alfay Amrina menyarankan agar mahasiswa tidak perlu panik atas penyebaran COVID-19. Menurutnya, yang perlu dilakukan untuk mengantispasi virus ini adalah dengan menjaga kebersihan dan selalu jaga kesehatan. “Kita tidak perlu panik, jaga kesehatan agar imunitas tidak menurun,” katanya saat dihubungi pada Sabtu (14/3).
Menanggapi wabah ini, Dosen Fakultas Kedokteran UIN Jakarta dr. Mukhtar Ikhsan, Sp.P(K), MARS. menjelaskan bahwa COVID-19 adalah coronavirus jenis baru yang disebut dengan Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV). “Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama dengan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS),” jelasnya pada Kamis (12/03).
Ia juga mengatakan, virus ini diperkirakan berasal dari hewan seperti kelelawar dan unta. Terlebih, virus ini bisa menular dari hewan ke manusia, atau dari manusia ke manusia. Untuk penularan antarmanusia, kemungkinan besar virus ini menyebar melalui percikan dahak saat batuk atau bersin.
Lebih lanjut dr. Mukhtar menjelaskan apabila seseorang terinfeksi virus Corona, maka orang tersebut akan mengalami gejala mirip flu seperti demam, batuk, dan pilek. Namun, beberapa hari setelahnya, orang yang terinfeksi virus bisa mengalami sesak napas.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengantisipasi virus Corona. Yang paling utama adalah mencuci tangan dengan benar, menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, jaga pola makan, jaga kebersihan. “Konsumsi vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” pungkas dr. Mukhtar ketika ditemui di rumahnya pada Kamis (12/03).
Dilansir dari utas Twitter oleh Ns. Afriezal Kamil (@afrkml), terdapat beberapa fakta seputar COVID-19. Saat ini, penggunaan massal media sosial seringkali menggiring opini pembaca pada hoaks. Seperti halnya beredar informasi bahwa suhu panas dapat membunuh virus penyebab COVID-19, yang faktanya virus tersebut dapat bertahan dalam kondisi apapun.
Selain itu, tersebar pula informasi bahwa COVID-19 dapat menular lewat gigitan nyamuk, dapat dideteksi menggunakan pendeteksi suhu tubuh, hingga dapat dicegah dengan makan bawang putih. Nyatanya, WHO menentang kebenaran informasi itu. Pengguna akun @afrkml tersebut juga menambahkan, cuci tangan merupakan langkah paling efektif untuk mencegah penularan COVID-19.
Suspect COVID-19 di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah
Tersebar melalui media sosial Whatsapp, terdapat pasien suspect bahkan positif COVID-19 yang sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Syarif Hidayatullah. Ketika pihak RS Syahid dimintai keterangan terkait informasi tersebut, mereka hanya mengonfirmasi bahwa tidak ada pasien positif COVID-19 di sana. “Terkait dengan adanya suspect, kami akan koordinasikan dulu dengan bagian manajemen,” jelas staf RS Syahid melalui call center, Rabu (18/3).
Fitha Ayun Lutvia Nitha
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating