Drama ketidakikutsertaan Sema dan Dema kembali terulang. Lantaran pemilwa yang terus tertunda, keduanya tidak dilantik bersamaan dengan kepengurusan ormawa 2025.
Jumat (31/1), telah terlaksana pelantikan organisasi mahasiswa (Ormawa) Universitas Islam Negeri (UIN) syarif Hidayatullah Jakarta tahun kepengurusan 2025. Pelantikan diikuti oleh enam belas UKM dan tiga LO, tanpa adanya Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema). Pelantikan tersebut berlangsung lebih awal dibandingkan pelantikan ormawa 2024 yang terlaksana di bulan Mei. Ketertundaan pelantikan ormawa 2024 akibat Sema dan Dema belum memberikan struktur kepengurusan baru.
Acara pelantikan tersebut dilaksanakan di Auditorium Harun Nasution. Wakil Rektor (Warek) Bidang Kemahasiswaan, Ali Munhanif turut hadir melantik para pengurus ormawa. Dalam sambutannya, Ali menekankan soal kedisiplinan organisasi. “Kedisiplinan menjadi kunci dalam berbagai proses pengembangan, karena disitulah nanti anda akan diuji, “ ucap Ali, Jumat (31/1).
Ali juga menegaskan kesiapan kemahasiswaan dalam memfasilitasi dan mendanai setiap ormawa. Namun, dengan syarat setiap organisasi harus mengelolanya dengan benar. “Kemahasiswaan telah memfasilitasi berbagai kegiatan dan insya allah tanpa ragu saya mengatakan bahwa kita akan terus meningkatkan anggaran, tapi sebelum itu internal lembaga organisasi kita juga harus benar”, ujarnya.
Ketua Forum UKM, Muhammad Naufal Waliyyuddin menyatakan, pelantikan ormawa tahun 2025 sama seperti tahun 2024, dilaksanakan tanpa Sema dan Dema. Hal ini terjadi karena agenda pemilihan mahasiswa (Pemilwa) yang terus diundur, sehingga mengharuskan pelantikan Sema dan Dema dilakukan secara terpisah.
“Timeline yang sesuai dengan kalender akademik UIN atau kalender kemahasiswaan, itu di awal tahun, karena setelah pelantikan ada beberapa tahap penyusunan proposal, dan ada perancangan program lainnya. Makanya kalau dibikin di Juni lagi, akan berantakan,” ucap Naufal, Jumat (31/1).
Lanjutnya, ia juga mengatakan sebelum pelantikan ormawa berlangsung sudah ada musyawarah terlebih dahulu antara forum UKM dengan pihak kemahasiswaan. Akhirnya kedua pihak bersepakat untuk mengadakan pelantikan ormawa tahun 2025 di bulan Januari, tanpa mengikut sertakan Sema dan Dema.
Ketidakikutsertaan Sema dan Dema dalam pelantikan ormawa tahun 2025 turut mengundang respons UKM dan LO. Sofwah Maulidi, Ketua Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF) Kalacitra menyatakan, dirinya tidak mengetahui alasan yang menjadi pertimbangan Sema dan Dema tidak dilantik secara bersamaan dengan ormawa lainnya. Namun, Sofwah mengkhawatirkan dampak terlambatnya pelantikan Sema dan Dema terhadap UKM.
“Takutnya dengan Dema Sema yang belum dilantik nanti akan berimbas pada UKM lain yang sudah dilantik, dari pencairan dana sampai pengajuan yang nantinya terhambat,” ucap Sofwah, Jumat (31/1).
Ketua Federasi Olahraga Mahasiswa (Forsa), Muhammad Ammar Algifari menyayangkan ketidakhadiran Sema dan Dema pada pelantikan ormawa tahun 2025. Menurutnya, Sema dan Dema sebagai lembaga legislatif dan eksekutif yang ada di UIN Jakarta, seharusnya membersamai acara pelantikan ormawa.
Dampak dari terlambatnya pelantikan Sema dan Dema belum terasa. Namun, ia percaya nantinya dampak tersebut akan ada. “Belum terasa dampaknya, namun pasti nanti akan terasa,” ujar Ammar, Jumat (31/1).
Muhammad Furqan, Ketua Tim Kemahasiswaan mengungkapkan, tidak dilantiknya Sema dan Dema secara bersamaan pada pelantikan ormawa tahun 2025 karena pemilwa yang tak kunjung digelar. Tim kemahasiswaan sudah berupaya agar Sema dan Dema segera memperbarui kepengurusannya, namun masih belum terlaksana sampai saat ini.
“Kita sudah beberapa kali menggelar rapat baik dengan Dema maupun Sema, dan masih terus berproses sampai saat ini,” ungkap Furqon, Sabtu (1/2).
Reporter : IH, IN
Editor: Muhammad Arifin Ilham
0
0
