Cinta dari Wamena: HIV Bukan Akhir Kehidupan

Read Time:1 Minute, 31 Second

Litius (Maximus Itlay) tak pernah tahu bahwa sahabatnya, Tembi (Benyamin Lagowan) akan terkena  HIV. Ia pun tak tahu bahwa wanita yang disukainya,  Endah (Amyra Jessica) pun akan terkena virus yang sama. Yang ia tahu, masih ada harapan untuk orang-orang yang mengidap HIV. HIV bukanlah kutukan.

Berbekal harapan kecilnya, Litius tak bosan menemani Tembi minum obat, meski setiap kali Litius lengah, Tembi selalu meludahkan obatnya lagi. Dan dengan harapannya itu, ia tak peduli bahwa Endah sudah mengidap penyakit yang ditakuti kebanyakan masyarakat Indonesia. Yang ia pedulikan hanya Endah adalah wanita yang disayanginya, dan tak ada yang salah dengan semua yang sudah terjadi. Yang salah ialah bila mereka tak mau tahu dan dan tak mau bangkit dari apa yang sebenarnya menimpa mereka.

Hal itulah yang  coba disampaikan dalam film Cinta dari Wamena (CDW). Karya besutan Lasja F Susatyo ini mengangkat  kehidupan remaja di Wamena, Papua yang masih tabu membahas penyakit HIV/AIDS. Bekerja sama dengan tim produksi CDW, Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) UIN Jakarta menggelar nonton bareng gratis film di XXI Pondok Indah Mal 1, Sabtu, (15/6) lalu.

Annisa Kallista dari CIMSA UIN Jakarta mengatakan, sasaran acara ini ialah kalangan siswa SMP, SMA, dan mahasiswa. Tujuannya untuk mengedukasi tentang HIV/AIDS agar generasi muda sekarang terjauh dari HIV/AIDS, menjauhi hal-hal yang ‘akrab’ dengan penularan HIV/AIDS, dan alih-alih menjauhi pasien HIV/AIDS, malah harus memberi dukungan pada mereka.

Tak hanya mengedukasi atau sekadar menyosialisasikan isu HIV/AIDS, film ini pun menggambarkan semangat para putra-putri daerah Papua dalam mengejar asa. Penonton disuguhi adegan Tembi saat berjuang untuk percaya bahwa mengidap HIV bukanlah akhir kehidupannya, semangat Martha saat (Madonna Marrey) berusaha menjadi pramugari, cita-citanya, dan kegigihan Litius untuk membantu mewujudkan impiannya sendiri dan  teman-temannya jadi nyata.
Lihat review-nya disini:

(Trisna Wulandari)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post ‘Warm” Kesakitan yang Menyenangkan
Next post Mengekspos Pesona Budaya Cerbon-Dermayu