Perlawanan Diskriminasi Ras

Read Time:2 Minute, 26 Second

Judul               : Detroit
Sutradara         : Kathryn Bigelow
Durasi              : 143 menit
Tahun rilis       : 04 Agustus 2018
Genre              : Drama, History
Kerusuhan di Detroit tahun 1967 mejadi kerusuhan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat yang dikenal dengan kerusuhan “12 th Street”. Awalnya, kerusuhan dipicu oleh penyergapan polisi di sebuah Speakeasy atau semacam bar ilegal milik orang berkulit hitam. Penyergapan tanpa izin ini dikenal dengan istilah “Blind Pig.” Warga kulit hitam pun geram dan marah atas perlakuan oknum polisi setempat. Sebuah insiden kerusuhan dan penjarahan pun terjadi, dan berimbas pada pembakaran bangunan pertokoan di kota tersebut.

Dari kerusuhan di Detroit, keamanan diperketat dan diberlakukannya jam malam di tempat kejadian perkara. Tak hanya itu, pihak pemerintah pun menambah pasukan dan mendatangkan Tentara Garda Nasional hingga pasukan udara untuk membantu polisi.

Lain halnya dengan kerusuhan yang terjadi di Motel Algaries. Tembakan misterius dari salah satu kamar Motel Algaries mengarah ke pasukan Garda Nasional yang menyebabkan kepanikan. Ketika mengetahui tembakan berasal dari Motel Algaries, polisi Demens (Jack Reynor), Flynn (Ben O’Toole), dan pemimpin mereka yaitu Krauss (Will Poulter) melakukan interogasi kepada para tamu dengan semena-mena.

Satuan polisi kota Detroit sebagian besar dari mereka adalah orang kulit putih. Hal tersebut menyebabkan orang-orang kulit hitam kerap dijadikan sasaran dan kambzing hitam jika peristiwa kejahatan terjadi. Banyak diantara orang kulit hitam ditangkap tanpa bukti, bahkan ditembak di tempat hanya karna sentimen ras oknum polisi pada warna kulit mereka.

Kerusuhan Motel Algaries melibatkan tamu yang menjadi korban, diantaranya; dua anggota boyband “The Dramatics”; Larry Reed (Alge Smith) dan Freed (Jacob Latimore), dua wanita kulit putih; Julie (Hannah Murray) dan Keren (Kaitlyn Dever) yang dianggap sebagai anggota prositusi, seorang Veteran bernama Greene (Mackie), dan tiga pria kulit hitam lainnya. Terakhir adalah Dismukers (John Boyega) local Officer yang akhirnya dijadikan kambing hitam.

Ketika proses interogasi berjalan, Krauss berinisiatif melakukan beberapa metode berbahaya. Salah satunya adalah “Death Game,” suatu cara interogasi dengan cara manipulasi. Namun sayang, permainan ini justru menjadi senjata makan tuan, dan semakin menyudutkan dirinya. Interogasi yang tidak berjalan mulus, justru mengakibatkan pada jatuhnya banyak korban.

Karena kebrutalan dalam upaya interogasi, kasus yang terjadi di Motel Algaries kemudian masuk meja hijau (Pengadilan). Namun, usaha korban tidak berakhir indah, mereka akhirnya gagal menuntut keadilan, dan tetap menjadi korban oleh sistem dan institusi. Para korban tidak mempunyai kebebasan menentukan masa depannya karena himpitan diskriminasi sosial di sekitarnya.

Detroit hadir sebagai film bergenre drama histori, diangkat dari kisah nyata kerusuhan terbesar di Detroit. Film yang disutradarai oleh Kathryn Bigelow berhasil memberikan kesan kuat dalam menggambarkan kerusuhan massal akibat rasisme dan diskriminasi ras pada tahun 1967. Film ini layak ditonton oleh khalayak luas karena menyuguhkan pesan moral akan pentingnya toleransi dan menghormati perbedaan antara bangsa.

HA

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Islam Bukan Terorisme
Next post Rajut Kebersamaan di Bulan Ramadan