Pelantikan Rektor Baru UIN Jakarta

Pelantikan Rektor Baru UIN Jakarta

Read Time:2 Minute, 31 Second

Pelantikan Rektor Baru UIN Jakarta
Menteri Agama melantik tiga pimpinan PTKIN pada Senin (7/1). Salah satu yang dilantik adalah Amany Burhanuddin Umar Lubis sebagai Rektor Baru UIN Jakarta Periode 2019—2023. Foto: Rusydi, kemenag.go.id


Awal 2019 menjadi pijakan baru bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta seteleh mempunyai pemimpin baru. Amany Burhanuddin Umar Lubis dipilih dan dilantik langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin sebagai Rektor UIN Jakarta Periode 2019—2023. Hal tersebut ditetapkan pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: B.II/3/00429. Ia merupakan rektor perempuan pertama di UIN seluruh Indonesia.
Mekanisme pemilihan rektor kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berlandaskan Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015, Rektor Perguruan Tinggi Islam dipilih langsung oleh Kementerian Agama (Kemenag). 
Pelantikan rektor dilaksanakan di Operation Room Kantor Kemenag pada Senin (7/1). Turut disaksikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah A. Umar, dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam M. Arskal Salim. Selain Amany, dilantik juga rektor baru untuk Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon serta Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tengku Dirundeng Meulaboh.
Amany Burhanuddin Umar Lubis sendiri merupakan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta pada tahun 2003—2009. Selain itu, Wanita lulusan terbaik tahun 1998 Strata Satu Sastra Inggris Universitas Al-Azhar Mesir ini juga tengah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Perempuan.
Dalam pemaparan visi, misi serta program kerjanya di hadapan seluruh Senat Universitas beberapa bulan yang lalu, Amany Burhanuddin Umar Lubis memfokuskan pada indikator peningkat mutu universitas selama 4 tahun ke depan. Ia berambisi menjadikan UIN Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dengan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkualitas. Beberapa mutu juga perlu ditingkatkan, seperti remunerasi yang berkeadilan dan Webometrik 50 Kampus Terkemuka.
Saat reporter Institut mewawancarai Amany Burhanuddin Umar Lubis pada Oktober silam di Fakultas Sains dan Teknologi, ia berkeinginan agar UIN Jakarta menjadi universitas riset yang unggul di Asia Tenggara dengan meningkatkan kualitas karya ilmiah dan publikasi internasional. Di samping itu, Amany pun memperhatikan kualitas dari sarana dan prasarana yang ada di UIN Jakarta. “Meningkatkan dan mengefektifkan penggunaannya, serta memaksimalkan aset yang ada,” ujarnya, Senin (29/10).
Amany menyatakan keyakinan dan kebisaannya untuk membawa perubahan yang lebih baik pada UIN Jakarta. Salah satunya menjadikan kampus UIN Jakarta sebagai rumah ilmu dan rumah yang berperadaban untuk mencapai masa depan bangsa. “Saya berharap itu menjadi reputasi yang baik bagi kampus-kampus Islam di Indonesia,” ungkap Amany, Senin (29/10).
Sub Dokumentasi dan Publikasi UIN Jakarta Nanang Syaikhu mengatakan bahwa Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menyampaikan amanatnya kepada rektor terlantik agar amanah dalam pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sendiri.
Tradisi akhlak islami di lingkungan kampus harus terus dijaga. Moderasi agama islam juga terus dikembangkan dengan menjaga kerukunan dan toleransi sebagai upaya pencegahan radikalisme. Selain itu, peningkatan kualitas mutu akademik dan tata kelola administrasi dan keuangan juga harus dibenahi. Juga, perkuat hubungan dan saling menguatkan antara sesama PTKIN.
MSSM

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Di Balik Aksi Bentrok Ampera Previous post Di Balik Aksi Bentrok Ampera
Menggenggam Asa Syiarkan Islam di Tanah Uighur Next post Menggenggam Asa Syiarkan Islam di Tanah Uighur