Salurkan Kreativitas Lewat Seni Jalanan

Salurkan Kreativitas Lewat Seni Jalanan

Read Time:2 Minute, 32 Second
Salurkan Kreativitas Lewat Seni Jalanan

Komunitas RGK menjadi tempat seniman jalanan menyalurkan hobi seni grafiti dan mural. Tak hanya sekadar vandalisme, RGK turut memperkenalkan seni ini kepada masyarakat lewat kegiatan sosial.


Komunitas Repliks Graff Klub (RGK) adalah wadah bagi penggemar seni jalanan untuk menyalurkan hobi melalui grafiti dan mural. Komunitas ini  berlokasi di Jalan Nangka, Kecamatan Tapos, Kota Depok. RGK memiliki anggota dari berbagai wilayah, mulai dari Depok, luar kota, hingga luar negeri, termasuk Kanada dan Amerika. 

Mulanya, pendiri RGK, Eksu Moreys memiliki Repliks Graffiti Store—toko perlengkapan grafiti yang sering dikunjungi oleh pelaku seni jalanan. Toko ini menjual cat semprot, caps—ujung kepala cat semprot yang berfungsi untuk mengatur bentuk dan ukuran semprotan—dan peralatan street art lainnya. Pada akhirnya, Eksu mendirikan RGK pada tahun 2012 sebagai tempat bagi pecinta grafiti dan mural untuk mengekspresikan hobi.

Eksu menyampaikan, RGK bukan hanya sebagai wadah penyaluran hobi, tetapi juga berfungsi untuk membangun aktivitas sosial. Komunitas ini berupaya memperkenalkan kegiatan seni jalanan kepada masyarakat. “Karena hanya segelintir orang saja yang paham apa itu street art. Itulah salah satu fokus komunitas kami, memperkenalkan skena street art ini kepada khalayak umum,” tuturnya, Sabtu (23/11).

RGK menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengasah keterampilan grafiti dan mural anggotanya. Pertama, Respect Your Team, yang merupakan agenda tahunan silaturahmi antar bomber—sebutan untuk pelaku grafiti—sekaligus menggambar bersama dari tembok ke tembok. Kedua, Sketch Jamming, menggambar bersama menggunakan media kertas. Kemudian, Grafiti Camping, menggambar di alam menggunakan media plastik yang dihubungkan antara satu pohon dengan pohon lainnya.

Sultan Mukhlis, anggota RGK menjelaskan, setiap karya yang digambar di tembok harus mendapatkan izin dari warga setempat atau pihak berwajib. “Sebelum menuangkan karya ke tembok, tentu izin yang utama agar karya kita tidak dianggap sebagai bentuk vandalisme,” ungkapnya, Jumat (22/11).

Lanjut Sultan, RGK juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan dengan memberikan bantuan sekaligus mengedukasi anak-anak tentang keterampilan menggambar. “Misalnya, saat gempa Cianjur, anggota RGK turun langsung memberikan bantuan sosial, sekaligus mengedukasi anak kecil disana melalui kegiatan menggambar. Hitung-hitung sebagai upaya trauma healing mereka,” katanya.  

Sultan menegaskan bahwa bergabung dalam komunitas ini membantu mempromosikan dirinya sehingga karyanya dikenal dan mendapatkan penghasilan. “Mungkin sebagai pembentukan jati diri gue, karena disini banyak bertemu dengan pelaku street art lainnya, sehingga gue memiliki relasi untuk belajar lebih banyak dari mereka,” tuturnya.

Daniel, anggota RGK menambahkan, komunitas ini berperan memperindah tembok di lingkungannya dengan mengubah coretan tidak layak menjadi karya seni grafiti dan mural. “Waktu acara Bukber Bomber itu, sempat kita merespon rumah-rumah warga atau tembok di sekitar dengan grafiti dan mural. Ada juga yang request gambar kita turutin, tapi tidak semuanya,” ucapnya, Jumat (22/11).

Sependapat dengan Sultan, Daniel mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam komunitas ini memberikan banyak manfaat. Seperti edukasi tentang seni jalanan dan relasi dengan para pelaku seni jalanan. Dengan demikian, kegiatan menggambar grafiti dan mural bukan hanya sekadar hobi, melainkan dapat menghasilkan uang. “Selain penyalur hobi dan bakat, ternyata kita juga bisa hidup dari sana. Contohnya Bang Otan—nama lain Sultan—kerjanya menggambar aja gitu, tapi dia bisa dapat uang dari sana,” pungkasnya.

Reporter: AA
Editor: Rizka Id’ha Nuraini

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Riuh Magang, Perlu Sesuai Jurusan atau Tidak?  Previous post Riuh Magang, Perlu Sesuai Jurusan atau Tidak? 
Fenomena Fatherless Ganggu Perkembangan Remaja Next post Fenomena Fatherless Ganggu Perkembangan Remaja