
Masa muda merupakan fase seseorang mencari jati diri. Proses pencarian jati diri dapat ditemukan oleh individu dalam mengeksplorasi diri lewat berbagai cara, mulai dari musik, fashion, pandangan hidup dan komunitas. Berdasarkan jurnal yang ditulis Ghaitsa Salma dan Asep Miftahul Falah bertajuk Fashion sebagai Bentuk Ekspresi Diri dan Karakter Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung, fashion tidak hanya identik dengan pakaian dan aksesoris, namun telah berkembang sebagai bentuk ekspresi diri seseorang.
Globalisasi mendorong berbagai kemajuan dalam aspek kehidupan, salah satunya fashion yang semakin banyak dan beragam. Melansir dari jurnal bertajuk Pengaruh FOMO dalam Memicu Perilaku Konsumtif yang Dimediasi Gaya Hedonis: Studi Tren Fashion Skena dan Starboy, tren fashion skena menjadi mode berpakaian yang populer di kalangan anak muda. Penelitian itu juga menjelaskan bahwa kepopuleran tren itu dipengaruhi oleh sosial media. Melansir dari Liputan6.com, skena berasal dari kata bahasa Inggris scene yang berarti adegan. Dalam konteks subkultur, skena dipahami sebagai kelompok orang yang punya minat, prinsip dan gaya hidup serupa.
Pada Senin (10/11), Institut mewawancarai dosen Sosiologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kasyfiyullah. Wawancara tersebut membahas seputar tren fashion skena yang tidak hanya menjadi gaya berpenampilan anak muda saja, melainkan juga sebagai pembentukan identitas dan pengekspresian diri. Kemudian bagaimana pola perkembangan dari tren fashion itu.
Dalam perspektif sosiologi, apa yang membuat fashion menjadi aspek penting dalam pembentukan identitas anak muda?
Dalam pandangan sosiologi, fashion termasuk ke dalam gaya hidup. Gaya hidup tidak hanya tentang penampilan luar, tetapi bagaimana seseorang membangun citra diri, serta bagaimana ia ingin dilihat oleh orang lain. Proses ini menjadi kuat pada anak muda, karena mereka berada di fase pembentukan jati diri. Maka dari itu, fashion kemudian menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan identitas anak muda, hingga citra diri yang ingin dibangun.
Bagaimana sosial media berperan dalam membentuk dan memperluas tren fashion skena?
Media sosial berperan besar dalam membentuk dan menyebarkan tren fashion skena. Hal tersebut tampak ketika anak muda merasa tampil keren ketika mengunggah fashion skena di sosial media. Sebab, citra diri mereka banyak dibentuk dan divalidasi melalui sosial media. Lantaran sosial media sangat dekat dengan anak muda, itulah sebabnya tren fashion skena berkembang cepat dan meluas melalui sosial media.
Apakah tren fashion skena akan berubah seiring perkembangan zaman?
Trennya akan selalu ada, tetapi esensi estetika dari fashion-nya yang akan berubah mengikuti perkembangan zaman. Tren fashion skena pasti akan berubah seiring waktu. Sebab, setiap generasi punya prinsip yang mereka anggap penting, serta selera fashion yang berbeda. Sebab itu, tren fashion skena akan terus menyesuaikan diri agar tetap relevan dengan perkembangan sosial yang ada.
Mengapa tren fashion skena berpengaruh terhadap pengekspresian diri?
Tren fashion skena memang mempengaruhi seseorang dalam mengekspresikan diri. Secara tidak langsung, pakaian berfungsi sebagai bentuk komunikasi, melalui gaya hidup dan berpenampilan yang mereka anggap sesuai dan nyaman. Fashion skena bukan sekadar soal tampilan luar, tetapi juga pesan yang ingin diungkapkan melalui gaya tersebut, mulai dari identitas diri, nilai yang dianut, hingga gaya hidup yang dijalani.
Apakah tren fashion skena akan lebih populer di kota besar seperti Jakarta jika dibandingkan dengan kota kecil?
Perkembangan tren fashion skena tidak ditentukan oleh besar atau kecilnya wilayah suatu kota, tetapi keberadaan komunitas anak muda menjadi faktor utama kekuatan tren fashion skena. Sebab, tren musik, fashion dan budaya populer muncul dari kreativitas mereka. Lagi pula, media sosial membuat batas wilayah tidak lagi penting. Anak muda di mana saja bisa mengikuti dan mengembangkan tren fashion skena selama ada komunitasnya.
Bagaimana keterlibatan seseorang dalam tren fashion skena memiliki kaitannya dengan kelas sosial?
Keterlibatan seseorang dalam tren fashion skena memang memiliki hubungan dengan kelas sosial. Apapun yang terjadi dalam masyarakat, maka selalu dapat dilihat dari kacamata kelas sosial. Seperti gaya hidup dan budaya, tidak akan lepas dari latar sosial dan ekonomi seseorang. Keberadaan tren fashion skena merupakan perilaku kelas sosial, terutama kelas sosial menengah. Hal ini berbeda dengan kelas atas yang tidak bergantung pada tren untuk mendefinisikan diri mereka. Artinya kelas atas, tidak memerlukan tren, terkadang mereka menciptakan standar sosial, bukan mengikuti tren.
Reporter: OS
Editor: Adam Alfarraby
