|
Agus Nugraha (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP UIN Jakarta) |
Setelah hampir 17 tahun masa reformasi, rakyat mulai banyak mempertanyakan aktivitas gerakan mahasiswa. Sebutan mahasiswa sebagai agent of change mulai bias dan menjauh. Dahulu, mahasiswa menjadi penggerak dalam kemajuan bangsa ini, sekarang menjadi pasif dan tidak paham kemana arah gerakannya. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa mahasiswa dulu bersuara melalui sorakan kemerdekaan menjadi kicauan melalui media sosial (medsos).
Berikut hasil wawancara reporter Institut, dengan Wakil Dekan (Wadek) Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Agus Nugraha, Kamis (22/10).
Bagaimana menurut Anda tentang mahasiswa saat ini yang lebih menggunakan medsos dalam kesehariannya?
Sekarang jamannya sudah berbeda, dahulu tidak ada medsos, sehingga mahasiswa dalam kesehariannya langsung bertatap muka, berdiskusi, ataupun turun langsung ke lapangan untuk mencari sebuah informasi. Sekarang akses informasi jauh lebih mudah, bahkan hanya dengan sentuhan tangan. Informasi yang didapat pun jauh lebih memadai, dan bahkan mencakup belahan dunia manapun.
Apa yang melatarbelakangi mahasiswa saat ini lebih bergantung pada medsos?
Globalisasi, tantangan global, dan teknologi informasi, membuat mahasiswa selalu mengikuti perkembangan teknologi dan menjadi bagian dari komunitas digital. Bahkan saat ini sudah tidak ada batas-batas antar negara ataupun sekat-sekat antar individu, yang memaksa mahasiswa membutuhkan kemudahan dalam menjangkau informasi tersebut.Jika mahasiswa menolaknya, justrunantinya akan merugikan mahasiswa itu sendiri.
Menurut Anda, apa akibat bagi mahasiswa dalam ketergantungannya pada medsos?
Secara objektif, tergantung dari penggunaan medsos itu sendiri. Jika digunakan untuk kebaikan pastinya bermanfaat yang diharapkan mampu membuat mahasiswa memiliki integritas kepribadian, baik secara emosional dan spiritual. Tetapi jika digunakan untuk kejahatan yang bisa merugikan manusia akan memiliki dampak sebaliknya.
Apakah peran mahasiswa sebagai agent of change menjadi berkurang karena tergantung dengan medsos?
Medsos ini dalam penggunannya memberikan artian bebas nilai, istilahnyajika digunakan untuk memperkuat gerakan mahasiswa, seperti media diskusi, berdebat tentang isu nasional misalnya.Justru memberikan dampak positif dan tidak akan mengurangi peran mahasiswasebenarnya. Tapi sebaliknya,jika digunakan untuk hal yang justru mencoreng peran mahasiswa itu sendiri diharapkan mahasiswa lebih sadar lagi akan perannya dalam masyarakat.
Bagaimana cara mahasiswa agar memahami peranannya sebagai agen perubahan?
Mahasiswa harus menjaga perilakunya baik itu di dalam dan di luar kampus. Di dalam kampus sendiri, mahasiswa baru awalnya diminta untuk membuat perjanjian yang berisikan agar mahasiswa tunduk dan patuh terhadap etika, norma, aturan, yang berlaku di kampus.
EM
Average Rating