Musyawarah Hasilkan Satu Pasang Kandidat

Read Time:1 Minute, 28 Second

Pemilihan Umum Raya (Pemira) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali digelar. Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden jurusan, fakultas, dan universitas telah diumumkan Jumat (11/2). Akan tetapi, pemilihan calon presiden dan wakil presiden di empat jurusan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) telah menyatakan aklamasi.
Beberapa jurusan tersebut adalah Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Penyuluhan Masyarakat Islam (PMI), Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Jurnalistik dan Kesejahteraan Sosial (Kesos). Mereka hanya menyalonkan satu kandidat di masing-masing jurusan. Hanya Jurusan Manajemen Dakwah saja yang menyalonkan dua pasang kandidat.
Kandidat presiden dari Jurusan Kesos, FIDIKOM, Muhammad Naufal mengungkapkan, sistem pengajuan calon dilaksanakan di jurusannya secara musyawarah mufakat. “Sebelumnya Kami melakukan musyawarah untuk kemudian diajukan menjadi kandidat di jurusan,” tegasnya, Jumat (11/12). Sejak 2004 silam, Jurusan Kesos selalu menyalonkan satu pasang kandidat.
Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Jurusan Kesos, Nurma (bukan nama sebenarnya) tak menyetujui adanya aklamasi saat pemilihan calon presiden di jurusannya. Tak hanya itu, ia juga tak mengetahui adanya musyawarah sebelum pemilihan calon presiden. “Mungkin tidak semua diikutsertakan,” katanya, Jumat (11/12). Ia berharap pemilihan calon presiden harusnya dilaksanakan secara demokrasi.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Fitria Najati mengucapkan, hanya sebuah berkas saja yang diterima oleh KPPS dari keempat jurusan tersebut. Hal ini dikarenakan pemilihan calon dilakukan dengan melakukan musyawarah mufakat sebelum akhirnya di ajukan ke KPU. “Mungkin karena dulu pemilihan  Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F) aklamasi, maka ditiru oleh bawahannya,” ungkapnya, Jumat (11/12).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Putra Dian Karisma mengemukakan, aklamasi yang terjadi di tiap fakultas merupakan kecacatan dalam demokrasi. Putra bercerita, sebelumnya Jurusan BPI dan Manajemen Dakwah telah mengambil dua berkas untuk dua pasang kandidat. Namun, berkas pencalonan dari Jurusan BPI yang kembali ke KPU pusat hanya satu saja.
KB & YZ

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Mengabdi untuk Negeri
Next post Apa Kabar WCU?