Tersandung Biaya Lahirkan Banyak Karya

Read Time:3 Minute, 15 Second
Dok. Pribadi
Nama lengkap             : Nanang Anwaruddin
Nama Panggilan         : Nanang
Asal                             : Indramayu
Alamat                        : Jl. Pantura Cirebon-arjawinangun Desa Pegagan kec.Palimanan kab.  Cirebon
Tempat tanggal lahir : Indramayu, 2 maret 1984
Ketiadaan biaya sempat membuatnya harus menunggu selama tiga tahun untuk lulus. Jalan itu membawanya menemukan teori baru.

Bagi sebagian orang ilmu fisika terlihat rumit dan sukar dipahami. Namun tidak bagi Nanang Anwaruddin. Ilmu fisika baginya begitu mengasyikan, menyenangkan, sekaligus menantang untuk dipelajari. Kesungguhan Nanang menekuni bidang fisika terbukti menjelang akhir masa studinya sebagai mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2006. Ia berhasil menemukan teori gaya persamaan magnet umum yang ia beri nama teori stenomat, singkatan dari stenografi matematika

Teori stenomat  yang Nanang kembangkan merupakan perpaduan dari empat gaya magnet ke dalam satu persamaan umum. Keempat jenis gaya magnet tersebut yakni gaya tarik atau tolak magnet, gaya magnet antara magnet, gaya magnet dengan kawat berarus listrik, dan gaya pelayangan magnet pada magnet dan benda superkonduktor.

Nanang bercerita, pengembangan teori gaya persamaan magnet  ini dimulainya kala masih duduk di semester 8 Jurusan Fisika FST UIN Jakarta. Saat itu ia telah menylesaikan skripsi. Namun, keinginan Nanang untuk lulus tepat waktu terganjal masalah biaya. Sembari menuggu kelulusan, selama tiga tahun Nanang kian intens mengembangkan teori gaya magnet.  “Coba kalau waktu itu saya lulus tepat waktu, mungkin belum tentu saya punya semangat lebih untuk mewujudkan stenomat,” ujar pria berdarah Cirebon ini, Jumat, (13/11).

Selama proses penelitian teori gaya magnet, biaya kembali menjadi batu sandung utama Nanang. Belum lagi tidak memadainya perangkat penelitian di kampus, seperti sulit mendapatkan superkonduktor yang menjadi kendala lain dalam pengembangan teori gaya magnet. Pernah suatu waktu ia ingin mendapat bantuan dari program Riset Unggulan Terpadu (RUT) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) namun gagal.

Keadaan tersebut tak membuat Nanang patah arang. Teringat mendiang ayahanda, membuatnya semakin giat menyelesaikan penelitian teori gaya magnet ini. Tiga tahun berselang, usaha gigih Nanang akhirnya menuai hasil posistif. Dibantu dengan bimbingan ahli fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), BPPT, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Universitas Indonesia (UI), ia berhasil menemukan stenomat.

Berkat usahanya, kini Nanang telah mendirikan Stenomat Faundation, sebuah lembaga yang bergerak dalam bisnis media pendidikan. Tak hanya itu, Nanang juga telah membentuk badan usaha mandiri bernama PT. Samantera; perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi komoditi riil, terutama kacang kedelai (soybean) dan kacang herang (mungbean).

Pada 2013, ia sempat memaparkan teorinya tentang gaya magnet sertai aplikasi kereta cepat maglev di hadapan delegasi dari Jepang dan Australia. Kini, stenomatnya sudah mendapat pengakuan HAK CIPTA dari Direktorat Jendral (Dirjen) Hak Kekayaan Intelekrual (HAKI). Nanang pun telah bekerjasama dengan PT. Citra Edukasi Lestari dalam pengembangan bisnis pendidikan. “Moga saja stenomat dapat diterima masyarakat serta mampu memberi manfaat bagi dunia pendidikan Indonesia,” harapnya.

Selain stenomat, beberapa karya baru dalam bidang fisika telah berhasil Nanang kembangkan. Antara lain teori gaya magnet, teori dan analisa rekayasa pembuatan permanent magnetic levitation, prototype teknologi mechanical magnetic propulsion, dan kayu sintetik wood polycomposite  (WPC) yang berasal dari limbah kertas dan plastik.
Nanang juga sempat melakukan beberapa kerjasama bersama rekan dan institusi pemeritahan dengan merancang teknologi kereta maglev, mesin mechanical evaporation, dan merancang arsitektur Masjid Raya Az-Zumar Metland Cikarang.
Untuk teori gaya magnet, Nanang menggabungkan ketiga persamaan gaya magnet yang terpisah dengan gaya magnetic levitation pada efek meisner superkonduktor dalam bentuk persamaan umum gaya magnet. Sementara teori dan analisa rekayasa pembuatan permanent magnetic levitation, merupakan analisa teori dan teknis rekayasa material untuk menciptakan magnet permanen yang dapat melayang tanpa energi.

Yasir Arafat

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Menjadi Persma Terbaik dengan Media Online
Next post Calon Aklamasi Mendominasi