N
Read Time:2 Minute, 58 Second
Demi mengimplementasikan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kegiatannya dilakukan setiap satu tahun sekali.
Pada tahun ini, acara resmi untuk Pelepasan Peserta KKN UIN Jakarta diadakan pada hari Selasa, 17 Juli 2018 di gedung Auditorium Harun Nasution. Acara pelepasan yang bertemakan “Desa Cerdas, Desa Sejahtera, Desa Mandiri” ini dimulai pada pukul 8.30 WIB. Ketua Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (PPM) UIN Jakarta, Djaka Badranaya turut hadir selaku pembawa acara.
Sambutan pertama diisi oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat UIN Jakarta Ali Munhanif. Ia mengatakan sebanyak 3905 mahasiswa dari 9 fakultas UIN Jakarta menjadi peserta KKN 2018. Adapun tiga fakultas yang tidak ikut adalah Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran. Tiga fakultas tersebut punya mekanisme KKN yang berbeda.
Pelaksanaan KKN sendiri dimulai dari tanggal 20 Juli sampai 20 Juni 2018. Sebanyak 200 kelompok yang tersebar di dua daerah, yaitu Bogor dan Tangerang. “Ada 100 kelompok yang di Bogor dan 100 kelompok yang di Kabupaten Tangerang” ungkap Ali, Selasa (17/7).
Dede Rosyada selaku Rektor UIN Jakarta ikut hadir dalam acara ini. Ia menuturkan bahwa pelaksanaan KKN tahun ini masih memakai konsep lama yaitu mengimplementasikan hasil penelitian dosen dan membawa ilmu mahasiswa yang didapat selama kuliah ke masyarakat agar dapat membawa perubahan di daerah.
Dede memfokuskan KKN ke daerah-daerah pinggiran “Supaya daerah-daerah itu terbantu dengan adanya mahasiswa UIN di sana,” ujar Rektor UIN ke 12 ini, Selasa (17/7). Selain daerah Bogor dan Tangerang, ada tiga kelompok KKN yang ditempatkan di luar negeri, yaitu Turki, Thailand, dan Malaysia. Ketiga kelompok tersebut bertujuan mengenalkan Indonesia ke masyarakat di tiga negara tersebut. Serta ada beberapa tempat di luar daerah yang telah disebutkan sebelumnya yang bekerjasama dengan UIN Jakarta.
Ia menambahkan, tiga unsur yang harus dilakukan setiap kelompok KKN ketika terjun ke masyarakat. Unsur itu ialah literasi manajemen keuangan, rehabilitasi sosial, dan pengentasan kemiskinan. “Memberikan bantuan kecil tapi bermanfaat, agar bisa memberdayakan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengembangkan kehidupan di daerah.” ujar Dede.
Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Muhammad Idrus Marham dan pejabat Mensos RI lainnya juga hadir dalam acara pelepasan KKN UIN Jakarta tahun ini. Idrus mengatakan, hal yang paling penting adalah setiap proses yang dilalui harus dilakukan dengan kesadaran, tanpa kesadaran orang tak paham apa yang ia lalui “Makanya banyak di antara kita melalui sesuatu tidak dengan kesadaran, sehingga lupa apa manfaatnya,” tutur Alumni Fakultas Syariah UIN Alauddin itu, Selasa, (17/7).
Menurutnya, salah satu kelemahan bangsa Indonesia hari ini adalah tradisi belajar dan berpikir yang belum menjadi kebiasaan masyarakatnya secara menyeluruh, itulah tujuannya, mengubah tradisi tersebut. Untuk menunjang penyelenggaraan KKN UIN Jakarta, Mensos RI turut menyumbangkan dana sebesar Rp 100.000.000,- kepada pihak kampus.
Seorang peserta KKN Internasional yang ditempatkan di Tawau, Kota Sabah, Malaysia, Fahmi Fauzi Abdillah memaparkan programnya tentang cara memperkenalkan Indonesia ke Negeri Jiran itu. Salah satunya adalah lewat masakan dan permainan tradisional “Seperti permainan Benteng yang saat ini sudah jarang dimainkan di Indonesia, jadi kita perkenalkan permainan itu, yang mungkin mereka belum tahu,“ jelasnya.
Muhammad Amin Rifa’i, salah satu peserta KKN Reguler yang ditempatkan di Desa Teluk Naga, Kabupaten Tangerang itu memaparkan salah satu program kerjanya ialah memberikan pengajaran bahasa asing “Kami berencana memberikan pengajaran kepada masyarakat untuk bisa berbahasa asing seperti Bahasa Inggris dan Arab,” ungkap Mahasiswa Dirasat Islamiyah angkatan 2015 itu, Selasa (17/7).
Pelepasan KKN 2018 diresmikan dengan pemukulan gong oleh Rektor dan stafnya secara bergantian sebanyak 7 kali sebagai tanda simbolis. Acara ini ditutup dengan bersama-sama menyanyikan lagu Bagimu Negeri.
Average Rating