ACT Terjunkan Tim Evakuasi Korban Kecelakaan Lion Air

Read Time:1 Minute, 29 Second

JAKARTA – Kabar duka kembali datang dari dunia penerbangan Indonesia. Senin (29/10), pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak pada pukul 06.33 WIB. Dikabarkan setelah tak adanya komunikasi dengan awak pesawat, sinyal terakhir mencatat pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 berada di atas perairan laut jawa sebelah utara.

Dari laporan situasi per 29 Oktober pukul 12.00 WIB yang dirilis Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) – Aksi Cepat Tanggap (DMII-ACT) menyebutkan jumlah penumpang sebanyak 189 orang. Ratusan penumpang tersebut terdiri dari 178 dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, dan 8 orang awak pesawat. Sampai saat ini, pencarian masih terus dilakukan oleh tim pencari gabungan yang terdiri dari berbagai unsur.

Tiga kapal dan satu helikopter dikerahkan guna memaksimalkan pencarian. Di beberapa titik yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya pesawat, ditemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang pesawat. Puing pesawat, pelampung, barang pribadi dan enam jenazah ditemukan di perairan utara Karawang. Nantinya barang-barang ini akan diserahkan ke posko yang terdapat di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Sejak Senin (29/10) siang, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menerjunkan tim penyelamatan yang terdiri dari 12 orang untuk membantu proses evakuasi pesawat tujuan bandar udara Depati Amir ini. Kusmayadi selaku Koordinator Evakuasi ACT mengatakan tim ini dibagi menjadi dua regu di dua titik. “Dua regu itu ada di Pantai Pakis, Karawang sebagai tempat yang diduga jatuhnya pesawat. Satu regu lagi akan di posko utama di Tanjung Priok untuk evakuasi korban yang ditemukan,” ungkap Kusmayadi.

Petang ini, tambah Kusmayadi, Tim Emergency Response ACT turut evakuasi korban menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) nomor lambung 356. Indentifikasi serpihan pesawat yang ditemukan juga akan dibantu tim yang saat ini sudah berada di Karawang, Jawa Barat. “Rencananya, besok pagi (30/10) sebagian personel akan ikut pencarian bersama KRI dengan nomor lambung 356 ini,” kata Kusmayadi. []

Eko Ramdani

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kapal Kemanusiaan Ketiga Bersandar di Palu
Next post Tempat Tinggal di Tanah Rantau