Read Time:3 Minute, 0 Second
Selain nyaman, tempat tinggal mahasiswa juga harus aman. Karena tempat tinggal menjadi rumah ke dua mahasiswa.
Tahun 2018 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kedatangan mahasiswa baru. Tak hanya datang dari wilayah Jabodetabek, mereka hadir dari berbagai pelosok negeri. Nissa Dwi Riani misalnya, mahasiswa baru program studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FIDIKOM) asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Sebagai mahasiswi rantau, sesampainya di Ciputat Riani langsung mencari bakal tempat tinggal. Niat awal indekos dekat kampus, dibantu aplikasi Mamikost yang ada di gawainya ia memilih. Namun apalah daya, promosi yang ditawarkan tak sesuai dengan keadaan. Dengan pertimbangan orang tua, akhirnya Riani memutuskan tingal di Ma’had Jami’ahPutri UIN Jakarta.
Lain dengan Riani, Abdil Abdillah mahasiswa baru Prodi Manajemen DakwahFIDIKOM memilih tinggal di sekretariat organisasi primodialnya Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes wilayah Jakarta. Atas dasar kedaerahan, alhasil ia memutuskan tinggal di sana. “Karena satu daerah, saya tinggal sama mereka,” ujarnya, Kamis (13/9).
Sedangkan nasib nahas menimpa Fitria Mauludi Latukau, mahasiswi baru Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan (FITK). Belum genap sebulan ia tinggal indekos, musibah menimpa. Dini hari sekitar pukul 03.30 WIB pencuri berhasil menyelinap ke dalam kosan dan mengambil laptop. Dalam keadaan sadar ia mencoba mengejar pelaku, namun pencuri tersebut berhasil kabur. “Saya sempat bertatap muka dengan pencurinya,” tutur Fitri, Rabu (12/9).
Banyak varian tempat tinggal mahasiswa di UIN Jakarta, baik mereka yang tinggal indekos, asrama, apartemen hingga pesantren. UIN Jakarta sendiri menyediakan beberapa asrama yang dapat ditempati mahasiswanya. Di antaranya asrama putra, Asrama Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan, Ma’had Jami’ah Putra dan Putri. Selain itu, direncanakan UIN Jakarta bakal mendirikan asrama untuk mahasiswa mancanegara.
Selain kamar indekos, mahasiswa UIN Jakarta juga banyak yang memilih pesantren sebagai tempat tinggal. Itu pula yang dialami Husain Ali Zaenal Abidin, mahasiswa Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tarsir (Iqtaf) semester tujuh. Sudah tiga tahun lebih sejak awal masuk kuliah ia menetap di Pesantren Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences.
Memilih tinggal di pesantren bagi Husain berdampak positif bagi akademiknya, karna memang keilmuan yang Ia pelajari di pesantren sejalan dengan prodinya Iqtaf. Selain itu bagi Husain tinggal pesantren juga lebih teratur kegiatannya dan menambah banyak teman lintas prodi. “Tingal di pesantren lebih teratur dan tidak ada waktu untuk bermalas-malasan,” tegas Husain, Senin (10/9).
Fahmi Fauzi Abdillah mahasiswa Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik juga memilih tinggal di Islamic Culture Center of Indonesia (UICCI) Pesantren Sulaimaniyah. Ia menuturkan ketertarikannya terhadap kajian dunia Islam menjadi alasan utama Ia tinggal di pesantren UICCI Sulaimaniyah. “Saya tertarik dengan dunia peradaban Islam dan Turki mempunyai itu,” ungkapnya, Rabu (12/9).
Selain tinggal di pesantren luar UIN Jakarta, banyak juga mahasiswa yang memilih tinggal di pesantren di bawah naungan UN Jakarta. Roihatul Jannah salah satunya, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab FITK semester tiga memilih tinggal di Ma’had Jami’ah Putri UIN Jakarta. Baginya tinggal di Ma’had Jami’ah memberikan fasiltas yang memadai, baik itu tempat tidur, listrik, air, bahkan wi-fi dan mengukuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Pakar psikologi UIN Jakarta Fadhillah Suralaga menerangkan jika mahasiswa tidak dapat terlepas dari pengaruh lingkungan. Pengaruh tersebut tidak hanya berimbas pada prestasi saja, namun lebih dari itu akan berdampak pada gaya hidup. Karena tugas seorang mahasiswa yang paling utama adalah belajar, maka lingkungan harus memberikan nilai positif untuk belajar.
Dalam mencari tempat tinggal hendaknya memperhatikan beberapa hal, kenyamanan menjadi alasan utama. Selain itu seorang mahasiswa juga harus memperhatikan keamanan lingkungannya dan tempat tinggal yang baik harus memiliki aturan-aturan. “Tempat tinggal harus memiliki aturan untuk mahasiswa,” tegas Fadhillah, Jumat (14/9).
M. Rifqi Ibnu Masy
Average Rating