Read Time:2 Minute, 11 Second
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau meliburkan perkuliahan akibat bencana asap. Seperti yang tertera dalam surat edaran yang ditetapkan pada Jumat (13/9). Sejak awal September 2019, Kalimantan dan Sumatera tengah dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bencana asap pun timbul karena disebabkan oleh banyaknya titik api yang sulit dipadamkan. Akibat dari kejadian tersebut banyak warga yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) yang dilansir dari situs tirto.id, hingga Rabu (18/9) tercatat ada sekitar 2.948 titik api yang menyebabkan sekitar 328.724 lahan terbakar. Tak hanya itu, berdasarkan data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru ada 256 titik panas di Riau yang mengakibatkan kualitas udara
masih dalam status berbahaya.
Untuk menangani kejadian ini, sekitar 10 ribu orang satuan tugas (satgas) darat dan udara
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikirim ke titik tempat terjadinya kebakaran hutan untuk memadamkan api. Tak tinggal diam, Polisi Republik Indonesia (Polri) beserta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sendiri pun sudah turun tangan mengatasi karhutla.
Demi melindungi warga dari paparan langsung asap, BNPB juga telah membuat rumah-rumah sehat. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo menuturkan, rumah sehat sering dikunjungi masyarakat untuk sekedar mencari oksigen bersih. “Biar bagaimana pun asap ini tidak akan hilang, kecuali hujan turun dan apinya padam, Ungkap Agus pada (21/9).
Asap yang setiap hari makin tebal merugikan banyak pihak. Seperti yang terjadi di salah satu wilayah yang terdampak asap, Riau. Beberapa sekolah dan universitas sampai diliburkan karena khawatir bahaya asap yang menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau melarang mahasiswanya memasuki ruang lingkup kampus.
Akibatnya, banyak mahasiswa yang ingin mengurus beasiswa, wisuda dan kepentingan lainnya terbengkalai. Salah satu mahasiswa pertanian Ardian Pratama juga menuturkan jika asap tebal memang sangat mengganggu proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa. Perihal perkuliahan yang diliburkan, baginya setiap lembaga memiliki kebijakan masing-masing. “Kegiatan administrasi di kampus tetap jalan, kegiatan organisasi juga tetap jalan. Hanya
perkuliahan saja yg libur,” tutur Ardian Jumat (20/9).
Sama seperti Bagus, Pimpinan Redaksi Pers di UIN Suska Riau bagus Pribadi juga mengeluhkan asap yang menyulitkan aktivitas di luar ruangan. Menurutnya, walaupun perkuliahan diliburkan mahasiswa tetap tidak bisa menghindari asap. Asap bukan hanya di lingkungan kampus, tapi di
lingkungan rumah juga, tutur Bagus saat diwawancara via telpon pada Jumat, (21/9).
lebih lanjut, Bagus berharap agar kegiatan di luar kelas tetap berjalan seperti biasa walaupun pekatnya asap sangat menyulitkan mahasiswa untuk beraktivitas. Dirinya juga menginginkan gerbang kampus segera di buka karena banyak mahasiswa yang aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Semoga kegiatan di luar kelas tetap berjalan lancar, pungkasnya.
Average Rating