Helm Hilang, Keamanan Seadanya

Read Time:2 Minute, 36 Second

Kasus kehilangan helm marak terjadi di UIN Syarif Hidayatullah. Mahasiswa mengeluhkan sistem keamanan parkir yang belum memadai. Pihak yang bersangkutan saling lempar tanggung jawab. 

Berdasarkan laporan yang diterima Institut, banyak mahasiswa mengaku kehilangan helm di area parkir. Mahasiswa yang menjadi korban mengeluhkan sistem keamanan parkir yang kurang memadai. Pasalnya, segala bentuk kehilangan bukan tanggung jawab pihak pengelola parkir berdasarkan imbauan yang terpampang di kampus.

Pada Senin siang (20/3) Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kesos), Gufron Muhaimin mengaku kehilangan helm di Pelataran Perpustakaan Utama. Ia mengatakan tidak ada pihak yang dapat ditemui untuk melapor. Menurutnya, pihak parkir pasti kesulitan mengamankan seluruh kendaraan mahasiswa karena area parkir yang padat. “Helm saya sudah hilang dan diurusnya juga ribet, yowes diikhlaskan saja,” ujarnya, Jumat (24/3).    

Lebih lanjut, Gufron menyarankan pihak kampus memasang Closed Circuit Television (CCTV) dan lampu penerangan di area parkir agar dapat memantau keadaan secara efektif. Pemasangan CCTV di area parkir dapat mengurangi kasus pencurian helm di kampus. “Penambahan plang peringatan pantauan CCTV bisa mengurangi niat untuk mencuri,” jelasnya, Jumat (24/3).  

Pada hari yang sama, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Muhammad Rafli juga mengatakan helmnya hilang saat parkir di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah. Rafli sempat kesulitan menemui pihak yang seharusnya bertanggung jawab. Kemudian pengelola parkir memberitahu tempat penitipan helm. “Saya diarahkan ke penitipan helm, tetapi saya tidak melihat petugas yang berjaga di sana,” ucapnya, Sabtu (25/3).

Mahasiswa Kampus II Prodi Hubungan Internasional, Don Dewandre pun mengalami hal yang sama. Pelaku menukar helm Don dengan helm bekas pada Rabu (15/3). Don berinisiatif mengamati area parkir untuk mencari pelaku, tetapi tidak menuai hasil. Ia berharap segera ada perbaikan sistem keamanan kampus. “Saya harap kampus berkaca ke kampus lain yang keamanan parkirnya terjaga,” Jumat, (24/3).

Adhi, Manager Green Parking—pengelola parkir kampus I—mengatakan telah menyediakan tempat penitipan helm di area parkir lantai 2 Perpustakaan Utama sebagai tindakan preventif. Lanjutnya, adapun keamanan parkir merupakan tanggung jawab satuan pengamanan (Satpam) kampus. Ia juga menghendaki tindakan kooperatif dari warga kampus soal maraknya pencurian helm. “Itu kembali kepada warga kampus, mau bekerja sama atau tidak,” ujarnya, Selasa (28/3). 

Adhi memaparkan bahwa tidak ada nota kesepahaman antara pengelola parkir dengan pihak kampus tentang pengadaan CCTV. Lanjutnya, pihak pengelola parkir telah berinisiatif memasang CCTV di pintu keluar masuk kampus sebagai upaya pengamanan. Namun, untuk pengawasan CCTV di dalam gedung atau area kampus pengelola parkir tidak berwenang. “Untuk CCTV gedung merupakan kontrol dari Sekuriti,” tutur Adhi, Selasa (28/3).

Wakil Koordinator Satpam UIN Syarif Hidayatullah, Jalaludin kesulitan untuk menjerat pelaku karena tidak ada penanda kepemilikan di setiap helm. Ia mengatakan pengawasan keamanan tidak berjalan efektif karena jumlah personil yang terbatas. “Kasus pencurian helm ini sulit dideteksi karena lokasi parkir tersebar di setiap gedung,” jelasnya, Senin (3/4).

Lebih lanjut, Jalal mengatakan belum ada batasan yang jelas mengenai tanggung jawab keamanan parkir dengan pihak pengelola parkir. Jalal mengatakan keamanan parkir juga menjadi tanggung jawab vendor sebagai pengelola parkir di kampus. “Pengguna parkir sendiri harus inisiatif untuk mengamankan helmnya seperti dibawa ke ruang kelas supaya lebih aman,” pungkas Jalal, Senin (3/4).

Reporter: WMA

Editor: Nurul Sayyidah Hapidoh

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jeda Kemanusiaan Tersekat Posisi Lembaga
Next post Ramadan Membuka Peluang Ekonomi bagi Mahasiswa